Legislator: Anggaran Pontianak 2018 Fokus Pembenahan Drainase

Pontianak (Antara Kalbar) - Ketua DPRD Kota Pontianak, Satarudin menyatakan, APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Kota Pontianak 2018 akan fokus pada pembenahan drainase di kota itu.

"Pembenahan drainase tersebut, karena saat ini untuk drainase lingkungan masih belum optimal," kata Satarudin di Pontianak, Jumat.

Ia menjelaskan, pembenahan drainase lingkungan itu, agar ketika musim penghujan tidak terjadi genangan-genangan baik di kawasan pemukiman atau pun di jalan-jalan yang ada di Kota Pontianak.

"Kami telah sepakat dengan Pemkot Pontianak untuk menjadikan drainase dan trotoar sebagai prioritas utama dalam pembangunan di tahun 2018 mendatang," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Ketua DPRD Kota Pontianak menyatakan, besaran anggaran untuk pembenahan drainase dan trotoar masih belum pasti, karena masih dilakukan pembahasan.

Sementara itu, Wali Kota Pontianak, Sutarmidji mengatakan, besaran Rancangan APBD 2018 sekitar Rp1,72 triliun, yang terdiri dalam tiga bagian, yakni pendapatan daerah, belanja daerah serta pembiayaan daerah.

"Untuk pendapatan daerah tahun 2018, ditargetkan sebesar Rp1,70 triliun atau meningkat sekitar Rp82,55 miliar dibandingkan APBD-P tahun 2017, yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang ditargetkan Rp450,55 miliar. Secara keseluruhan target PAD mengalami penurunan sebesar 11,41 persen dari APBD-P tahun 2017, dikarenakan adanya perpindahan rekening dana Bosnas dari PAD ke rekening lain-lain pendapatan daerah yang sah.

Kemudian, untuk dana perimbangan targetnya Rp986,53 miliar, terdiri dari bagi hasil pajak dan bukan pajak sebesar Rp56,65 miliar dan untuk lain-lain pendapatan daerah yang sah ditargetkan�Rp266,03 miliar, katanya.

Sementara itu, terkait belanja daerah, direncanakan sebesar Rp1,70 triliun atau meningkat Rp92,19 miliar dari tahun sebelumnya, dan untuk belanja langsung, direncanakan sebesar Rp1,03 triliun.

"Intinya, Pemkot masih fokus pada pembangunan infrastruktur, salah satunya pembenahan drainase, kemudian kesehatan dan pendidikan," kata Sutarmidji.

(U.A057/Y008)