Mempawah (Antara Kalbar) – Antusiasme masyarakat terlihat saat menyaksikan puncak ritual budaya Robo-Robo tahun 2017 dengan memadati areal Pelabuhan Kuala Mempawah, Kabupaten Mempawah.
Mereka diantaranya menyaksikan langsung prosesi ritual napak tilas kedatangan Opu Daeng Manambon.
Pangeran Ratu Mulawangsa Mardan Adijaya Kesuma Ibrahim memimpin langsung ritual adat buang-buang di muara Sungai Kuala Mempawah. Puluhan kapal motor dan perahu hias berarakan mengiring proses ritual tersebut.
Sementara di darat, ribuan warga telah memadati areal Pelabuhan Kuala Mempawah, yang dijadikan pusat seremoni dan ritual budaya Robo-Robo tahun 2017. Tradisi itu sejatinya dilakukan setiap hari Rabu terakhir di bulan Safar. Dan pada tahun 1439 Hijriah, berlangsung Rabu (15/11) 2017.
Prosesi napak tilas kedatangan Opu Daeng Manambon yang dipimpin Pangeran Ratu Mulawangsa Mardan Adijaya Kesuma Ibrahim bersama Permaisuri Sinuhun Ratu Kencana Wangsa Arini Mariam beserta para Laskar Serumpun Opu Daeng Menambon.
Rombongan itu disambut Bupati Mempawah Ria Norsan beserta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah dan pejabat Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Mempawah.
"Kami mengapresiasi semua pihak yang telah menyukseskan penyelenggaraan ritual budaya Robo-Robo tahun 2017 sehingga berlangsung semarak dan penuh kemeriahan. Ini merupakan hal positif untuk melestarikan nilai-nilai adat budaya di masyarakat Mempawah,†kata Pangeran Ratu Mulawangsa Mardan Adijaya Kesuma Ibrahim.
Di hadapan rakyatnya itu, Pangeran Ratu Mulawangsa Mardan Adijaya Kesuma Ibrahim menghaturkan rasa terima kasihnya kepada pemerintah pusat yang telah menetapkan Robo-Robo di Kabupaten Mempawah sebagai warisan budaya tak benda di Indonesia.
Pada kesempatan itu, Pangeran Ratu Mulawangsa Mardan Adijaya Kesuma Ibrahim juga memberikan anugerah gelar kepada Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Pontianak dan Kepala Balai Arkeologi Banjarmasin.
"Kita juga punya adat budaya yang bisa dijadikan warisan budaya tak benda. Melalui momentum peringatan adat budaya Robo-Robo 2017 ini, mari kita pererat persaudaraan untuk persatuan dan keutuhan bangsa dan negeri,†ujar Mardan sekaligus mendorong warga Mempawah untuk menghargai dan memaknai budaya bangsa sebagai simbol perekat kebhinnekaan.
Bupati Ria Norsan menyatakan Robo-Robo sebagai kegiatan napak tilas kedatangan Opu Daeng Menambon yang kemudian menjadi Raja Mempawah pada ratusan tahun silam. Hal tersebut memiliki nilai sejarah besar bagi masyarakat Mempawah. Karena Robo-Robo adalah peringatan atas cikal bakal lahirnya Kota Mempawah.
"Maka dalam perayaan Robo-Robo ini melibatkan seluruh elemen masyarakat dari beragam suku dan agama yang ada di Kabupaten Mempawah. Inilah wujud syukur dan penghargaan masyarakat kepada Kerajaan Mempawah," ungkapnya.
Bupati Ria Norsan menyebut pelestarian nilai adat budaya ritual Robo-Robo sekaligus menjadi kewajiban Pemerintah Kabupaten Mempawah bersama-sama pihak-pihak terkait lainnya. Melalui kerja sama yang sinergis dengan Kerajaan Mempawah, maka adat budaya Robo-Robo dapat ditetapkan pemerintah pusat sebagai satu di antara warisan budaya takbenda di Indonesia.
"Even budaya Robo-Robo sekaligus menjadi ajang promosi wisata di Kabupaten Mempawah. Dalam setiap pergelaran Robo-Robo, tak sedikit wisatawan lokal dan mancanegara yang berkunjung ke Mempawah. Ke depan pemerintah daerah selalu berkomitmen untuk mengembangkan dan menggali potensi budaya di Mempawah," ujarnya.
Seremoni budaya Robo-Robo 2017 itu resmi dibuka oleh bupati Ria Norsan. Semarak Robo-Robo itu diwarnai dengan tari-tarian kolosal dan sekapur sirih, serta hiburan budaya. Dalam kegiatan tersebut, TNI Angkatan Udara dari Skuadron Udara 1 Lanud Supadio Pontianak turut berpartisipasi melakukan atraksi fly pass (terbang rendah) pesawat tempur Hawk 100-200.
(Aris/N005)