Pontianak (Antaranews Kalbar) - Senyum sumringah terlihat jelas dari enam penerima beasiswa Sinas Mas Agribusiness and Food yang berasal dari Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalbar.
Enam ‎penerima itu, adalah Alda Elfiana dari Desa Marsedan dengan jurusan kuliah Kesehatan Lingkungan, kemudian Lina dari Desa Menapar dengan jurusan Akutansi, Septiana Rida dari Desa Menapar dengan jurusan kuliah Akutansi, Susiana Ikat dari Desa Menapar dengan jurusan Akutansi,‎ dan Yunus Sawang Budiman dari Desa Tua Abang dengan jurusan Teknik Pertanian dan Sahrul Gunawan dari Desa Madang Permai dengan jursan kuliah Teknik Mesin.
Beasiswa itu diberikan melalui unit usaha Sinas Mas, yakni PT Kartika Prima Cipta (KPC) dengan masing-masing yang diterima Rp64 juta.
"Harapan kami melalui program beasiswa SMART anak-anak muda beprestasi dari desa binaan memiliki kesempatan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dan mengejar cita-cita mereka,†CEO Perkebunan Wilayah Kalimantan Barat Sinar Mass Agribusiness and Food Susanto Yang di Pontianak, Rabu.
Bantuan ini digunakan untuk biaya dan perlengkapan kuliah hingga biaya pemondokan. Kendati demikian bantuan itu diberikan hanya sebatas untuk delapan semester saja, atau setara empat tahun menjalani perkuliahan, artinya mereka harus belajar dan bisa lulus tepat waktu serta diharapkan dengan nilai yang memuaskan.
Susanto menambahkan program beasiswa ini terus berjalan dengan proses perekrutan sampai tahun 2020 untuk mendukung pendidikan bagi 40 calon siswa dan siswi hingga level sarjana (S1) dari tiga kecamatan, Suhaid, Semitau dan Silat Hilir.
Selain pemberian dana, para calon siswa mendapatkan bimbingan belajar selama tiga sampai enam bulan sesuai kebutuhan sebagai persiapan mengikuti tes masuk perguruan tinggi. Hal ini dilakukan untuk membantu calon siswa mendapatkan nilai yang cukup untuk diterima di universitas setempat. Setelah siswa diterima dan berkuliah, perusahaan akan melakukan pendampingan selama 3-6 bulan serta akan terus memonitor prestasi siswa tersebut supaya bisa belajar demngan baik.
Program beasiswa SMART ini juga diharapkan membuka kesempatan bagi anak-anak perempuan dari desa binaan untuk mendapatkan kesempatan melanjutkan pendidikan hingga ke perguruan tinggi, terutama di bidang-bidang sains, teknologi, teknik mesin hingga matematika (STEM).
Unesco mengatakan jurusan STEM merupakan pekerja yang akan banyak dicari di masa depan karena dapat mendorong kesejahteraan individu dan masyarakat sekitar melalui inovasi dan kreatifitas.
Untuk program beasiswa SMART menyiapkan total bantuan dana sebesar Rp2,82 miliar untuk 40 anak yang akan diberikan hingga tahun 2020. Proses pendaftaran selanjutnya dibuka Maret hingga April 2018.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kapuas Hulu, Muhammad Sukri yang hadir dalam penyerahan beasiswa itu, mengapresiasi pemberian beasiswa pendidikan bagi pelajar.
Ia berharap dengan adanya pemberian beasiswa pendidikan ini, bisa memberikan pemahaman ke masyarakat bahwa masuknya perkebunan bukan untuk menyengsarakan, melainkan sektor perkebunan sebagai investasi jangka panjang.
"Dengan program ini masyarakat bisa merasakan manfaat perusahaan kelapa sawit. Dari sisi ekonomi juga dirasakan, semakin ikut tumbuh. Lihat saja penerbangan yang ke Kapuas Hulu, sehari bisa empat kali, dimana dulunya seminggu hanya sekali atau dua kali," ujarnya.