Pontianak (Antaranews Kalbar) - Ketua Panitia Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasional 2018, Karolin Margret Natasa memastikan penginapan untuk 8.000 peserta dari seluruh provinsi yang hadir bisa terakomodir.
"Informasi yang didapat saat ini harga sejumlah kamar hotel di Pontianak menjelang Pesparawi mencapai puluhan juta rupiah. Saya sendiri juga kaget, apa benar," kata Karolin di Pontianak, Kamis.
Namun, dirinya memastikan untuk kesiapan penginapan bagi seluruh kontingen yang ada bisa terpenuhi karena, pihaknya sudah memesan kamar hotel seluruh peserta, jauh hari sebelum kegiatan.
"Untuk urusan penginapan, kami dari kepanitiaan Pesparawi sudah bekerjasama dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kalimantan Barat. Jadi saya rasa sudah tidak ada masalah," tuturnya.
Karolin menjelaskan, untuk daya tampung kamar semua hotel di Kota Pontianak memang masih belum memenuhi kebutuhan seluruh kontingen. Untuk itu pihaknya juga sudah memesan kamar untuk hotel yang ada di Kabupaten Kubu Raya.
Pihaknya juga sudah menyiapkan alternatif lain dengan menggunakan beberapa penginapan dan mess yang ada di kota Pontianak.
"Karena ini even nasional, yang jelas sebagai tuan rumah kita harus mampu mengakomodir semua keperluan tamu kita, termasuk penginapan ini. Jadi, jangan khawatir soal itu," kata Karolin.
Pada kesempatan itu, Bupati Landak ini juga mengatakan bahwa dirinya pada Rabu kemarin sudah mengecek langsung kesiapan tempat kegiatan, panggung dan perlengkapan lainnya.
"Ini semua harus saya pastikan sendiri, karena ingin kegiatan ini berlangsung maksimal. Sejauh ini persiapan sudah 90 persen, tinggal melengkapi hal-hal teknis lainnya," katanya.
Saat ini, katanya pihaknya sudah mulai memberihkan areal GOR Pangsuma dan Rumah Radank, sehingga mulai hari ini, seluruh area GOR dan Rumah Radangk sudah steril.
"Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat kota Pontianak yang akan berkunjung ke GOR dan Rumah Radangk karena saat lokasi ini sudah distrerilkan dan akan dibuka pada kegiatan nanti," tuturnya.
Menurutnya, kegiatan Pesparawi Nasional 2018 itu bukan hanya menjadi ajang untuk memperkuat keimanan umat Kristiani, namun lebih dari itu sebagai media silahturahmi, bukan hanya untuk umat Kristiani, namun bagi umat agama lainnya.
"Untuk itu kami harapkan kerja sama dari semua masyarakat Kalimantan Barat untuk bersama-sama menyukseskan kegiatan ini. Kami pastikan, kegiatan ini akan memberikan dampak positif bagi Kalimantan Barat, karena selain dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, juga bisa mengenalkan Kalbar lebih jauh kepada masyarakat luar yang selama ini belum pernah kemari," kata Karolin.