Mataram (Antaranews Kalbar) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi berkekuatan 7,0 Skala Richter(SR), pada Minggu (5/8) pukul 18.46 WITA, bertambah menjadi 37 orang dari sebelumnya terdata sementara 31 orang..
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD NTB, Agung Pramudja, melalui keterangan tertulis yang diterima di Mataram,, Senin dini hari, menyatakan, korban meninggal dunia di Kabupaten Lombok Utara berjumlah 28 orang.
Semuanya tersebar di Desa Gondang Kecamatan Gangga sembilan orang, Desa Sesait lima orang, Desa Santong Pansor Daya tiga orang dan Desa Dangiang Kecamatan Kayangan 10 orang, serta Kecamatan Pemenang satu orang.
Sementara di Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat tiga orang.
Data tambahan korban meninggal dunia di Desa Pengadang, Kabupaten Lombok Tengah satu orang, dan di Desa Pohgading, Kabupaten Lombok Timur satu orang.
Baca juga: 31 orang meninggal dunia akibat gempa 7,0 SR
Baca juga: Lombok kembali dilanda gempa susulan 5,1 SR
Baca juga: Pusat gempa bukan di dasar laut
Sementara di Kota Mataram sudah dilaporkan empat orang meninggal dunia.
"Itu laporan sementara yang kami terima dari kabupaten/kota hingga pukul 01.23 WITA," katanya.
Gempa bumi berkekuatan 7,0 SR, mengguncang Pulau Lombok, dan Sumbawa, Minggu pukul 18.46 WITA.
Pusat gempa terletak pada 8.3 lintang selatan, 116.48 bujur timur Kabupaten Lombok Utara dengan kedalaman 15 kilometer.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan peringatan dini tsunami yang disebabkan oleh gempa dinyatakan telah berakhir pukul 21.25 WITA.
Jumlah korban gempa bertambah jadi 37 orang
Senin, 6 Agustus 2018 1:22 WIB