Pontianak (Antaranews Kalbar) - Bupati Landak, dr. Karolin Margret Natasa mengatakan, pemerintah Kabupaten Landak saat ini telah membentuk posko Siaga Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di 13 kecamatan yang ada di daerah itu.
"Kita telah melakukan pertemuan dengan Dandim Mempawah, Polres Landak, Ketua DPRD dan Wakil Bupati dan beberapa pihak lainnya untuk menanggulangi kahutla yang terjadi di kabupaten ini," katanya di Ngabang, Senin.
Dia menjelaskan, pada pertemuan tersebut, juga membahas berbagai perkembangan dan situasi yang terjadi di lapangan terkait karhutla yang masih terjadi.
"Untuk mengantisipasi karhutla yang ada, dari hasil pertemuan tersebut disepakati, pemkab Landak akan membentuk posko penanganan karhutla di 13 kecamatan yang ada," tambahnya.
Tiga belas kecamatan yang ditetapkan itu merupakan kecamatan yang masih rawan akan karhutla. "Kita juga sudah menyiapkan operasional untuk posko tersebut baik peralatan pemadam kebakaran, hingga peralatan pendukung lainnya," terangnya.
Karolin mengatakan, melalui posko siaga Karhutla tersebut, nantinya petugas yang disiagakan disana akan melaksanakan administrasi dan pelaporan, pengendalian serta pengoperasian petugas piket, monitoring dan koordinasi dengan dinas/Instansi terkait,
Posko siaga Karhutla itu, juga di lengakapi dengan peralatan seperti tong air, mesin portable, kepyok, selang, nozzle, handytalkey (HT), GPS dan armada yang siap siaga untuk penanganan dan mensosialisasikan Karhutla di wilayah Landak.
"Ini bukti keseriusan kita untuk mencegah meluasnya kebakaran hutan dan lahan. Untuk mencegah ini, peran aktif masyarakat jelas sangat diperlukan," katanya.
Dia berharap, masyarakat yang ada di Landak, khususnya para petani untuk tidak melakukan pembakaran lahan dalam membuka ladang.
"Mari kita manfaatkan lahan yang ada dengan pengelolaan yang lebih baik, karena jika pembakaran lahan ini terus terjadi, maka akan banyak dampak yang kita rasakan," tuturnya.