Pontianak (Antaranews Kalbar) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalbar, Prijono mengatakan saat ini tren transaksi non tunai di sejumlah SPBU di Kota Pontianak terus meningkat dengan signifikan.
"Pertumbuhan transaksi di 23 unit SPBU di Pontianak terus meningkat. Ketika program ini diluncurkan Januari tahun ini nilai transaksinya hanya Rp158 juta. Sedangkan pada bulan Mei 2018, transaksinya menjadi mencapaibRp700 jutaan," ujarnya di Pontianak, Sabtu.
Prijono menjelaskan dengan data transaksi yang ada menjadikan Kota Pontianak kota yang transaksi di SPBU dengan uang elektronik tertinggi di Indonesia.
"Pencapaian yang ada terus tentu ditingkatkan dan dimaksimalkan. Bahkan penerapan non tunai ditransaksi lainnya juga akan dimaksimalkan," papar diam
Menurut dia, perbankan di Kota Pontianak berkomitmen akan terus memberikan dukungan melalui pengembangan fitur-fitur layanan dan fasilitas. Sehingga dapat memberikan berbagai kemudahan bagi masyarakat.
"Dari sisi perekonomian implementasi elektronifikasi pembelian BBM merupakan salah satu upaya perluasan akses keuangan masyarakat yang dapat mendorong perekonomian daerah. Selain itu, peningkatan transaksi secara non tunai dapat meningkatkan efisiensi perekonomian nasional," kata dia.
Sementara itu, Kepala Regional Bank Mandiri Kalbar Ahadi Subri menyebut sampai saat ini pihaknya sudah menyebar sekitar 15.000 kartu e-money.
"Namun angka tersebut masih jauh dari harapan. Saah satu kendalanya adalah ketersediaan pasokan kartu. Pasalnya pihaknya harus berbagi stok dengan daerah lain yang juga membutuhkan e-money," jelas dia.
Dijelaskannya pihaknya terus menambah sisi inrastruktur e-money. Hal itu untuk memberikan kemudahan dan mendorong masyarakat luas untuk menggunakan uang non tunai di setiap transaksi.
"Untuk pengisian e-money misalnya saat ini bisa dilakukan di seluruh SPBU, mini market dan ATM, serta tempat-tempat lainnya. Intinya kita berproses terus," kata dia.
(KR-DDI/A029)
Transaksi non-tunai SPBU meningkat signifikan
Sabtu, 25 Agustus 2018 22:22 WIB