Pontianak (Antaranews Kalbar) - Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) swasta Al Wahdah, Kota Pontianak, saat ini membutuhkan bantuan untuk perehaban atau pembangunan gedung sekolah tersebut dari pemerintah ataupun pihak lainnya.
"Kondisi gedung atau bangunan PAUD kami sudah sangat memprihatinkan, sehingga butuh bantuan dari pemerintah ataupun pihak yang peduli dengan dunia pendidikan," kata Iyah, salah seorang tenaga pengajar PAUD swasta Al Wahdah di Kecamatan Pontianak Kota, Kota Pontianak, Rabu.
PAUD swasta Al Wahdah yang berada di Gang Sumur Bor, Kecamatan Pontianak Kota. PAUD yang berdiri sejak tahun 2006 ini sekarang kondisinya cukup miris, yakni bangunan yang tua dan seadanya, menjadi tempat bernaungnya sebanyak 45 murid PAUD yang menimba ilmu setiap harinya.
Menurut Iyah, saat ini kondisi bangunan banyak yang sudah rusak, seperti pintu yang keropos, meja belajar yang seadanya, serta papan tulis yang berfungsi juga sebagai sekat kelas.
"Saat ini kondisi bangunan PAUD Al Wahdah memang cukup memprihatinkan. Padahal mendidik anak usia dini merupakan hal yang penting bagi perkembangan anak itu nantinya," ujarnya.
Ia menambahkan, kalau hujan, kelas tempat dia dan enam guru lainnya ngajar bocor itu menjadi basah, sehingga anak-anak bergeser ke ruangan lain yang tidak bocor," katanya.
"Memang PAUD Al Wahdah berstatus swasta, tapi setidaknya pemerintah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan memberikan bantuannya ke PAUD Al Wahdah tempat dirinya dan teman temannya mengajar itu," katanya.
Selain fasilitas yang minim, tenaga pengajar di PAUD Al Wahdah yang berjumlah tujuh orang dengan lulusan Sarjana pendidikan hanya mendapatkan upah Rp200 ribu setiap bulannya. "Untuk membeli bensin (BBM) saja tidak cukup, tapi mau gimana lagi, mengajar sudah jadi panggilan hati kami," ungkap Iyah.
Sehingga dia dan enam rekannya, sangat berharap ada bantuan dari pemerintah, setidaknya perhatian untuk PAUD Al Wahdah dan kesejahteraan tenaga pendidik.
Sementara itu, Politisi dan juga Ketua DPD Partai Amanat Nasional Kota Pontianak, Zulfydar Zaidar Mochtar menilai upah rendah yang masih banyak diterima oleh seorang tenaga pendidikan, seperti yang diterima oleh para pendidik PAUD swasta di Kecamatan Pontianak Kota tidak pantas diterima.
"Mereka itu garda terdepan dalam dunia pendidikan, saya rasa tidak pantas mereka hanya menerima upah sebesar Rp150 ribu hingga Rp300 ribu setiap bulannya," kata Zulfydar.
Ia mendesak, Pemkot Pontianak harus mencari solusi untuk mengatasi masalah yang dihadapi para tenaga pengajar tersebut. "Harus ada payung hukum yang menangani masalah upah murah guru PAUD ini, kalau perlu buat Perda atau Perwa yang menangani khusus masalah ini," katanya.
PAUD Al-Wahdah Pontianak Kota butuh bantuan pembangunan gedung
Rabu, 20 Februari 2019 17:33 WIB