Pontianak (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji meminta kepada PNS yang ada di provinsi itu untuk bisa lebih giat bekerja, terlebih adanya kenaikan gaji dari pemerintah per-April mendatang.
"Untuk urusan kenaikan gaji itu sudah diatur oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Keuangan. Pemerintah sudah mengumumkan per-April gaji PNS naik, makanya kita minta kepada PNS agar bisa bekerja lebih giat," kata Sutarmidji.
Menurutnya anggaran untuk kenaikan gaji PNS sudah tentukan, tinggal direalisasikan. Untuk besaran nilainya adalah 5 persen dan juga akan turut berpengaruh terhadap gaji ke-13 dan upah Tunjangan Hari Raya (THR).
"Presiden juga sudah menyetujui mengenai kenaikan gaji ASN ini. Untuk kenaikan gaji, Kemenkeu menyiapkan anggaran sebesar Rp2,66 triliun untuk menyalurkan kenaikan gaji bagi PNS, TNI dan Polri," tuturnya.
Sebelumnya, Pengamat ekonomi Universitas Tanjungpura Pontianak, M. Ali Nasrun, SE, M.Ec menilai meski ada kenaikan gaji PNS pada April 2019 mendatang, namun dipastikan tidak berpengaruh pada tingginya inflasi di Kalbar.
"Kenaikan gaji PNS tersebut sudah tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 15 Tahun 2019 tentang perubahan kedelapan belas atas peraturan pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil. Kenaikan hanya 5 persen dan itu tidak signifikan terhadap tingginya inflasi di Kalbar," ujarnya di Pontianak.
Hanya saja kata dia meski kenaikan yang ada kecil, namun penerimaan gaji yang ada juga bersamaan dengan gaji ke-13 dan 14 tentu sedikit banyaknya ada.
"Namun tidak perlu khawatir bahwa inflasi akibat itu sangat – sangat kecil. Apalagi jumlah PNS di Kalbar tidak terlalu banyak," papar dia.
Ia tidak memungkiri bahwa perilaku masyarakat ketika pendapatan tinggi juga mendorong konsumsi atau permintaan tinggi pula.
"Hal itu karena gaya kita masih konsumtif. Bahkan bisa saja ketika kenaikan gaji belum cair sudah belanja dulu dengan kredit atau hutang," katanya.
Pada sisi lainnya, kenaikan gaji menurutnya justru bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dan daerah. Hal itu dikarenakan pertumbuhan ekonomi di Indonesia mayoritas didorong oleh konsumsi rumah tangga.
Gaji naik, Sutarmidji ingatkan PNS harus lebih giat
Jumat, 22 Maret 2019 16:21 WIB