Sintang (ANTARA) - Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Yosepha Hasnah mengatakan, sudah beberapa tahun ini Pemerintah Sintang secara konsisten menyiapkan program beasiswa untuk anak-anak yang berprestasi. “Kita mau mewujudkan masyarakat Sintang yang cerdas, sebagaimana ditetapkan oleh Bupati dan Wakil Bupati Sintang dalam visi mereka,” katanya.
Pada tahun 2019, Pemda Sintang dalam upaya mewujudkan masyarakat Sintang yang cerdas, memberikan bantuan pendidikan kepada 18 orang anak. Ada 3 kuota untuk Fakultas Kedokteran Universitas Tanjung Pura, ada 10 kuota di Politeknik Pembangunan Pertanian Magelang (Polbangtan) dan 3-5 kuota di Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD). Para peserta yang lulus seleksi akan didanai seluruh biaya kuliahnya hingga selesai. Setelah lulus, mereka harus mengabdi selama beberapa tahun di Kabupaten Sintang.
“Sampai saat ini sudah ada 36 orang lulusan mahasiswa kedokteran, semuanya sudah ditempatkan, ditugaskan di Puskesmas-Puskesmas,” ujar Yosepha.
Karena proses seleksi cukup ketat, jadi yang paling berprestasilah, yang akan mendapatkan beasiswa ini. Seluruh biaya kuliah mereka sampai selesai akan dibiayai oleh Pemda Sintang dengan catatan mereka memenuhi persyaratan nilai dan tetap mempertahankan prestasi itu saat kuliah dan lulus tepat waktu.
Yosepha menegaskan, seluruh masyarakat Sintang dapat mengikuti proses seleksi ini. Bahkan pada seleksi Kedokteran ada salah seorang siswa dari SMAN 1 Sepauk yang lolos seleksi tahap pertama dan akan melanjutkan ke tahap ke-II.
“Kita tidak pandang kelompok mana dari suku apa, agama apa yang penting punya KK dan KTP Sintang,” tegas Yosepha.
Pada seleksi untuk Fakultas Kedokteran UNTAN, ada anak kembar, Wenny dan Venny yang berhasil lolos di seleksi tahap pertama. mereka akan melanjutkan tes seleksi tahap ke-II dari tanggal 21-25 April mendatang di Untan. Keduanya berasal dari SMA Panca Setya Sintang. Mereka hadir bersama ibu mereka. Tampak wajah bangga sang ibu ketika melihat prestasi kedua anaknya. Kedua gadis peranakan Tionghoa itu bahkan bersedia berpisah bila mereka harus memilih salah satu yang meneruskan beasiswa bila keduanya lolos masuk di 3 besar.
“Motivasi untuk berusaha dapatkan beasiswa ini agar meringankan beban orang tua, soalnya masih ada adik-adik,” kata Wenny.