Jakarta (ANTARA) - PT Jasa Raharja (Persero) terus bertransformasi salah satunya akan lebih "go digital" dalam rangka membangun keunggulan daya saing, antara lain dengan menerbitkan aplikasi JR-Ku.
"Sesuai dengan roadmap atau pedoman perjalanan teknologi informasi Jasa Raharja dalam lima tahun mendatang, pastinya kami akan lebih 'go digital,'" ujar Sekretaris Perusahaan Jasa Raharja Harwan Muldidarmawan kepada wartawan di Jakarta, Rabu.
Harwan menjelaskan bahwa saat ini pihaknya sudah memasuki tahap awal dengan menerbitkan aplikasi bernama JR-Ku.
Aplikasi JR-Ku, lanjutnya, membuat Jasa Raharja bisa memberikan suatu layanan kepada masyarakat khususnya yang berinteraksi erat dengan jasa raharja, seperti korban kecelakaan bisa melaporkan peristiwa kejadiannya itu melalui aplikasi ini.
"Kemudian juga beberapa hal dari sisi keamanan, kemapanan sumber daya manusia kita dalam hal mengusung visi misi Jasa Raharja khususnya dalam bidang teknologi informasi. Sertifikasi termasuk manajemen pelayanannya, lalu sertifikasi sumber daya manusianya itu terus kita bangun agar membangun keunggulan daya saing Jasa Raharja." kata Harwan.
Sebelumnya Jasa Raharja meraih sertifikat ISO 20000-1:2011 perihal manajemen layanan teknologi informasi atau IT Service Management dari British Standards Institution.
Sertifikat ISO tersebut diserahkan langsung oleh Finance Controller Director British Standards Institution Kusuma Widjaja kepada Direktur Manajemen Risiko dan Teknologi Informasi Jasa Raharja Wahyu Wibowo didampingi oleh Direktur Multimatics Agus Setiawan selaku konsultan pendamping.
Sertifikat standar ISO 20000 merupakan standar internasional untuk manajemen layanan teknologi informasi, Standar ini berisi persyaratan sistem manajemen layanan teknologi informasi yang harus dipenuhi agar layanan yang diberikan memiliki kualitas yang dapat diterima oleh masyarakat.
Harwan menjelaskan bahwa tujuan standarisasi ini ialah Jasa Raharja berupaya untuk bisa bertata kelola dengan baik, di mana tata kelola yang baik tersebut harus bisa didukung oleh teknologi informasi.
Dia juga menambahkan bahwa layanan yang diinginkan oleh masyarakat saat ini merupakan layanan yang berbasis teknologi informasi kekinian, dan basis dari teknologi informasi juga harus memiliki standar yang jelas.