Sintang (ANTARA) - Pemkab Sintang sedang menggencarkan pengembangan keunggulan sektor pariwisata yang dimiliki daerah itu. Salah satunya dengan menggelar Kelam Tourism Festival tahun 2019.
Festival ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Barat, Natalia Karyawati.
Bertempat di Lapangan Terminal, Desa Kebong, Kecamatan Kelam Permai, Kabupaten Sintang, pada Senin, (8/7).
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Barat, Natalia Karyawati mengatakan, kegiatan festival seperti ini merupakan penyampaian potensi alam kepada masyarakat ramai.
Baca juga: Bupati Paparkan Persiapan Festival Bukit Kelam
“Festival seperti ini merupakan sarana komunikasi dalam hal membangun, memberdayakan dan menyampaikan potensi-potensi alam dan budaya yang kita miliki kepada masyarakat luas," kata Natalia.
Menurut Kadisporapar Provinsi Kalbar tersebut, Kabupaten Sintang memiliki peluang besar untuk mendorong kemajuan pariwisata.
“Dengan kontur wilayah dan alam yang relatif menantang, tentu menjadikan Kabupaten Sintang dapat digolongkan menjadi wisata alam dan wisata minat khusus, yang bisa memberikan peluang untuk mendapatkan keuntungan dan dikembang dengan baik. Sehingga Kabupaten Sintang bisa menjadi destinasi unggulan di Kalbar”, ucapnya.
Baca juga: Sintang Prioritaskan Bangun Desa Wisata dan Percantik Bukit Kelam
Masih kata Natalia Karyawati, tantangan dalam membangun pariwisata harus ditopang dari segi sarana dan prasarana.
“Pembangunan pariwisata dapat memberikan dampak yang besar bagi suatu wilayah, tentunya untuk mewujudkan dan membangun sektor tersebut harus ada sarana dan prasarana serta infrastruktur pendukung yang dapat memberikan kemudahan kepada wisatawan, agar wisatawan dapat berkunjung ke Kabupaten Sintang," kata Dia.
Kemudian, Bupati Sintang, Jarot Winarno mengatakan, tiga hal untuk mencapai Sintang yang Berkelanjutan.
Baca juga: Kelam Tourism Festival Tampilkan Budaya Lokal
“Pertama itu adalah upaya konservasi pelestarian lingkungan, dimana kita harus menjaga alam, menjaga hutan, menjaga bukit. Itu anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa yang harus kita jaga. Kedua ekonomi masyarakat haruslah tumbuh, dan yang ketiga adalah adat istiadat, sehingga kalau Konservasi, Ekonomi, Sosial dan Budaya bisa seimbang, maka tercapailah Sintang yang berkelanjutan," kata Jarot.
Selain itu juga, kegiatan Kelam Tourism Festival tahun 2019 ini dikemas dengan baik yang menunjukkan keseimbangan antara budaya dan alam.
“Festival ini adalah festival yang kedua kalinya kita selenggarakan, jadi yang sekarang kita kemas secara seimbang, kita munculkan berbagai pertunjukan, kita munculkan explore keragaman, kekhasan warisan budaya nenek moyang kita, yang kita fokuskan di wilayah bukit kelam dan sekitarnya”, ucapnya.
Baca juga: Pemkab Sintang gelar Kelam Tourism Festival
Pada kesempatan tersebut juga Bupati Sintang memberikan arahan untuk berinvestasi dari segi eksplorasi alam tanpa merusak lingkungan.
“Dalam kegiatan Kelam Tourism Festival ini, kita selenggarakan Bisnis Forum, dimana para investor akan berbondong-bondong untuk mengeksplorasi kekhasan wilayah kita, seperti contoh ekspolrasi tumbuh-tumbuhan khas sintang, yaitu daun sekubak, kakao, kopi, lada, dan kratom, karena ini semua kalau di ekplorasi dan dikembangkan secara berkelanjutan maka tidak akan merusak lingkungan alam yang kita miliki”, ungkapnya.
Ada beberapa kegiatan dalam rangka memeriahkan Kelam Tourism Festival tahun 2019 kali ini, semua ini bertujuan dalam rangka untuk menyadari bahwa kita memiliki warisan Bukit Kelam yang begitu indah yang harus di eksplorasi, dan juga untuk menggalakkan perekonomian yang kreatif.
Baca juga: Penertiban Kios di Hutan Wisata Sintang Tebang Pilih
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Sintang, Hendrika menyampaikan, kegiatan yang diselenggarakan dalam Kelam Tourism Festival 2019 berlangsung selama tujuh hari.
“Kita selenggarakan kegiatan ini selama tujuh hari dimulai dari tanggal 8 Juli 2019 hingga 14 Juli 2019 dengan berbagai kegiatan seperti Bike to Kelam, Rock Climbing Kelam, Trabas Motocross, lomba marathon 10 Km, Air Soft Gun, Lomba Foto, Lomba Burung Berkicau, dan hiburan rakyat”, kata Hendrika.
Hendrika menjelaskan, ribuan peserta telah mendaftarkan dirinya pada berbagai kegiatan dalam rangka Kelam Tourism Festival 2019 dan juga bakal banyak turis yang berdatangan baik dari dalam negeri dan luar negeri. Hingga saat ini peserta kegiatan yang telah mendaftarkan sejumlah 1500 orang.
Baca juga: Kelestarian Hutan Wisata Baning Terancam Sawit
Selain itu, Kelam Tourism Festival ini akan didatangi kurang lebih 1200 wisatawan baik lokal maupun mancanegara, yang dimana kami kemas juga kegiatan Pekan Raya Borneo, Gawai Dayak dan Bisnis Forum.
“Saat ini Pemkab Sintang telah menyusun Marketplan induk pariwisata Sintang, yang dimana akan menjadi acuan dalam melakukan langkah dan tahapan yang sistematis dalam membangun kepariwisataan daerah, dan berharap kepada Kementrian Pariwisata agar event ini menjadi masuk bagian 100 wonderfull Indonesia”, tutup Hendrika.