Sintang (ANTARA) - Pelaksanaan Festival Bukit Kelam Tahun 2019 akan segera dimulai. Perpaduan budaya dan wisata olahraga akan menjadikan acara tahunan Kabupaten Sintang ini terasa lebih berbeda dari tahun sebelumnya.
Kegiatan yang akan berlangsung pada 8-14 Juli mendatang akan mengajak pesertanya untuk menggali lebih dalam ragam potensi wisata serta kebudayaan Kabupaten Sintang.
Dalam Kelam Tourism Festival 2019, peserta akan diajak olahraga panjat tebing dengan dua jalur pendakian. Pertama, menggunakan tangga besi dengan ketinggian sekitar 900 meter, dan yang kedua, melewati tebing yang berdiri tegak 90 derajat.
Para peserta panjang tebing Bukit Kelam, nantinya akan disuguhkan dengan penampakan tumbuhan langka yaitu Kantong Semar (Genus Nepenthes) atau Entuyutdi puncak bukit.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Sintang, Hendrika mengatakan, selain panjang tebing bukit kelam, peserta juga dapat mengikuti olahraga senapan angin, lomba lari 10 km dengan pemandangan taman wisata bukit kelam dan juga bersepeda santai.
Dalam sisi budaya, peserta akan disuguhkan dengan pagelaran budaya yang akan menampilkan atraksi seni dari masyarakat yang didominasi oleh Suku Dayak dan Melayu.
"Pagelaran ini akan menampilkan Legenda Bujang Sebeji, tokoh legenda dari cerita rakyat Sintang tentang asal usul bukit kelam," katanya.
Tidak kalah penting, lantunan suara sape, musik tradisional Kabupaten Sintang ini juga akan diperdengarkan kepada seluruh peserta festival.
Tidak hanya sampai di situ, peserta juga akan diperlihatkan dengan Gawai Dayak Sintang. Ini merupakan ungkapan syukur atas panen padi yang melimpah. Kegiatan ini akan menampilkan ritual dan upacara tradisional otentik suku Dayak, parade budaya dan kompetisi permainan tradisional seperti menyumpit, pangkak gasing, melukis, perisasi, menangkap babi, dan masih banyak lagi.
Sejalan dengan program wisata lestari yang digencarkan oleh Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL). Kabupaten Sintang akan menerapkan prinsip “ramah lingkungan” dalam seluruh rangkaian kegiatan Kelam Tourism Festival 2019.
Kabupaten Sintang sebagai inisator terbentuknya LTKL akan meminimalisir penggunaan kemasan sekali pakai seperti penggunaan piring rotan dan daun pisang untuk konsumsi kegiatan, tidak menggunakan botol/tas plastik, serta menyediakan isi ulang air minum bagi pembawa tumbler. Peserta juga akan diwajibkan untuk menjaga kebersihan serta tidak merusakan kawasan wisata bukit kelam.
Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Sintang mengajak seluruh peserta untuk datang ke Sintang dan mengikuti rangkaian kegiatan Kelam Tourism Festival 2019 ini hanya butuh waktu sekitar 2 jam untuk bisa mendarat di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.
"Dengan berpartisipasi pada festival ini, peserta juga turut berkontribusi pada kelestarian alam dan budaya Kabupaten Sintang,“ beber Hendrika, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Sintang.
Kelam Tourism Festival Tampilkan Budaya Lokal
Rabu, 12 Juni 2019 10:20 WIB