Pontianak (ANTARA) - Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengatakan, pihaknya akan terus melestarikan berbagai adat dan tradisi yang ada di tengah masyarakat sebagai salah satu mewujudkan kecintaan terhadap kebudayaan asli daerah, salah satunya adalah tradisi Makan Saprahan.
Melalui momentum Hari Ulang Tahun Kubu Raya ke-12, Pemerintah Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat menggelar Budaya Makan Saprahan yang berlangsung di halaman Kantor Bupati.
"Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bagian dari upaya untuk menyemangati semua pihak eleman masyarakat yang ada dalam memperingati dan mereflesikan Hari jadi Kubu Raya ke-12 Tahun 2019," kata Muda, usai mengikuti kegiatan Makan Saprahan di Sungai Raya, Kamis.
Baca juga: Festival Saprahan meriahkan Hari Jadi Kota Pontianak ke-247
Dia menambahkan, kegiatan ini juga sebagai perekat dari anak bangsa dan eleman, etnis dan budaya yang ada.
"Alhamdulillah, Kubu Raya telah memiliki modal sosial yang baik dari sejak dulu sampai teebentuknya Kubu Raya pada tinggal 17-Juli-2019 sampai sekarang," tuturnya.
Sebagai bupati, dirinya yakin, masyarakat Kubu Raya telah mampu untuk berkolaborasi antar etnis budaya dengan baik. Tentunya ini menjadi modal sosial dengan baik dan semua ini akan menjadi pengalaman emperis yang akan terus digelorakan bagi anak-anak sebagai penerus perjuangan daerah ini
Muda menuturkan, apa yang menjadi agenda memeriahkan HUT Kubu Raya yang ke-12 ini bukan sekedar formalitas dan seremonial saja. Namun ada spirit semangat untuk merekatkan, semangat untuk menyatukan persepsi dan memberi dampak kepada generasi penerus daerah ini.
Baca juga: Kota Pontianak kenalkan budaya makan saprahan kepada pelajar
"Yang sangat penting dan mendesak untuk diselamatkan adalah anak-anak muda kita yang saat ini sedang terancam banyaknya era cepat, era digital dan degradasi moral yang perlu kita bentengi bersama-sama", katanya.
Ditempat yang sama, Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo, mengatakan, kegiatan saprahan ini merupakan bagian dari kegiatan untuk memeriahkan HUT Kubu Raya ke-12 dan merekatkan silaturrahmi. Tentunya kondisi ini menandakan antara pemimpin sama stafnya, bawahannya dan rakyatnya berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah.
"Namun yang paling terpenting adalah di sini tempat kita untuk bersilaturrahmi dan mempererat tali persahabatan dan persaudaraan. Karena di acara ini ada Bupati, Pangdam XII Tanjungpura dan pemimpin-pemimpin lainnya makanannya semuanya sama-sama duduk dan kondisi inilah yang menandakan kalau pemimpin dengan rakyatnya itu menyatu," kata Sujiwo.
Baca juga: Saprahan, upaya pelestarian budaya Pemkab Kubu Raya
Sementara itu Pangdam XII Tanjungpura Mayor Jendral TNI Herman Asaribab menuturkan, dengan kegiatan Saprahan di mana saja semuanya harus rendah hati dan saling menghargai dalam kehidupan kita.
"Saya berada di sini merupakan bagian dari warga Kubu Raya, tentunya saya juga berkewajiban untuk memeriahkan kegiatan yang digelar oleh Bupati dan Wakil Bupati saya", kata Herman.
Dia mengharapkan, Kabupaten Kubu Raya ini semakin berkembang dengan kepemimpnan Bupati Muda Mahendrawan dan Wakil Bupati Sujiwo, pihaknya siap bersinergi dengan Pemerintah Daerah dan Polri, agar apa yang menjadi pemikiran Pemimpin Kubu Raya ini pihaknya siap mendukungnya.
"Karena tugas saya sesuai dengan Undang-undang membatu Pemerintah Daerah, bukan berarti saya di depan, tapi saya membantu. Jadi apa yang menjadi agenda Pemerintah Daerah, saya mempunyai kewajiban melaksanakan tugas sesuai dengan fungsi dan tanggung jawab saya," katanya.
Pemkab Kubu Raya terus lestarikan tradisi makan saprahan
Kamis, 11 Juli 2019 17:55 WIB