Jakarta (ANTARA) - Pelaksana Harian Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan telah dilakukan 4.000 kali pengeboman air di wilayah kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Provinsi Kalimantan Tengah.
"Pengeboman air menghabiskan 204.000 liter air yang dilakukan menggunakan dua unit helikopter dari tujuh unit yang disiagakan di Kalimantan Tengah," kata Agus Wibowo dihubungi di Jakarta, Rabu.
Meskipun sudah dilakukan upaya pemadaman melalui pengeboman air, jumlah titik panas di Kalimantan Tengah justru bertambah.
Baca juga: Helikopter waterbombing BPBD Kalbar sempat alami guncangan di Pulau Maya
Baca juga: Helikopter waterbombing BPBD terguncang pasca turbulensi di KKU
Pada Sabtu (3/8) pukul 16.00 WIB, titik panas di provinsi tersebut mencapai 144 titik. Jumlah tersebut bertambah pada Senin (5/8) pukul 08.00 WIB menjadi 167 titik, dengan perincian 114 titik kategori sedang dan 53 titik kategori tinggi.
Sedangkan berdasarkan pemantauan 24 jam terakhir dari satelit Aqua, Terra dan SNNP pada katalog modis Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional pada Rabu pukul 07.25 WIB, terdapat 185 titik panas di Kalimantan Tengah, dengan rincian 144 titik kategori sedang dan 41 titik kategori tinggi.
Upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Tengah melibatkan 1.512 personel yang berasal dari TNI/Polri, BPBD, dan Masyarakat Peduli Api.