Sekadau (ANTARA) - Kegiatan ODF, atau Open Defecation Free, stop buang air besar sembarangan berlangsung di desa Menua Prama Kecamatan Belitang dihadiri oleh Bupati Sekadau Rupinus, SH. M.Si, Kepala Dinkes Sekadau St. Emanuel, SKM, Forkopimka Belitang, Kepala Puskesmas Belitang dr. Christian, Kades se Kecamatan Belitang, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan elemen masyarakat Belitang.
“Dalam kesempatan tak lupa saya sampaikan terimakasih kepada seluruh tamu undangan dan menyampaikan sambutan bahwa desa Menua Prama siap menjadi desa mandiri,” ungkap Kades Menua Prama Lasarus (27/8).
Dirinya mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh tim dan panitia sehingga pelaksanaan kegiatan stop BABS hari ini berjalan lancar di desa Menua Prama.
“Kegiatan hari ini berjalan lancar berkat semua pihak,” tuturnya.
Sementara itu, Camat Belitang, Saut Situmorang, menyampaikan hal yang sama yakni pelaksanaan deklarasi ODF stop BABS.
“Desa Menua Prama merupakan desa pertama yang mewakili Kecamatan Belitang,” paparnya.
Senada dengan Camat, Kadis Kesehatan St. Emanuel menjelaskan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesehatan yakni 40 % dari lingkungan, 30 % dari perilaku, 20 % dari pelayanan kesehatan dan 10 % dari keturunan.
“Desa Menua Prama sudah bisa membuktikan sebagai desa dengan skala bebas buang air besar sembarangan,” ungkapnya.
Bupati Sekadau Rupinus saat membuka secara simbolis kegiatan deklarasi ODF desa Menua Prama memberikan apresiasi kepada masyarakat yang tidak memiliki jamban dan sudah memiliki wc pribadi disetiap rumah.
“Terimakasih kepada panitia dan kerjasama yang baik antara instansi pemerintah maupun TNI, Polri sehingga kegiatan berlangsung aman, lancar dan kondusif,” tutupnya, menutup rangkaian kegiatan dilakukan penandatangan prasasti oleh Bupati Sekadau serta penyerahan piagam dari Kadis Kesehatan Sekadau untuk stop BABS desa Menua Prama.