Jakarta (ANTARA) - Sejumlah pengemudi ojek daring (online) mengaku tidak dapat melayani pesanan saat demonstrasi mahasiswa di gedung DPR RI berlangsung yang berimbas pada terganggunya perjalanan mereka.
Menurut Muzakki (56), seorang pengemudi
ojek online (ojol), ketika demo terjadi pesanan memang meningkat tapi mereka tidak bisa melayani pesanan.
Baca juga: 18.000 personel diturunkan untuk pengamanan mahasiswa demo
"Gimana mau layani mbak kalau jalanannya macet ditutup karena demo," kata Muzakki.
Ia mengatakan saat terjadi demo banyak ruas jalan yang ditutup atau mengalami kemacetan, sementara pengemudi ojek online ditarget untuk melayani minimal 20 pesanan setiap hari.
Jika ingin mendapat bonus, maka harus bisa menutup 30 poin atau melayani sebanyak 30 pesanan.
Apabila pengendara dapat melayani hingga 30 pesanan maka akan mendapatkan bonus senilai Rp180 ribu. Jika target 20 penumpang tercapai pengendara mendapat penghasilan Rp200 ribu.
"Jika tutup poin 30, maka dapat tambahan bonus Rp180 ribu, jadi total yang didapatkan Rp480 ribu," katanya.
Baca juga: Mahasiswa desak pemerintah naikkan harga kopra
Muzakki mengatakan saat demo terjadi banyak rute yang dialihkan sehingga jarak tempuh menjadi agak jauh.
"Kalau jarak jauh itu kita yang rugi karena tidak bisa ngejar poin," katanya.
Selain pesanan jarak dekat, pada saat demo juga banyak pesanan untuk jarak jauh seperti ke BSD, Cikarang dan sebagainya. Tapi pengendara ojek online memilih tidak melayani pesanan tersebut supaya bisa menutup target.
Baca juga: Polisi amankan 733 mahasiswa pasca rusuh di expo Waena Papua
Muzakki sudah narik ojek sejak pukul 05.30 WIB, sampai pukul 15.30 WIB sudah mendapatkan 19 penumpang. Target 30 penumpang hari ini optimistis ia dapatkan.
Hal serupa juga disampaikan Rangga (34) pengojek online lainnya yang ditemui di Stasiun Tanah Abang.
Ia mengatakan walau pesanan banyak tetapi tidak bisa melayani karena banyaknya jalan yang dialihkan.
"Pokoknya kalau ada demo enggak enak aja mbak, susah melayani penumpang. Ini aja pesanan ke Slipi saya cancel karena takut ada demo," kata Rangga.