Pontianak (ANTARA) - Ratusan mahasiswa dari Fakultas Pertanian, Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Provinsi Kalbar, melakukan unjuk rasa guna mendesak pemerintah agar menaikkan harga kopra kering yang kini harganya semakin anjlok.
Unjuk rasa yang dimulai dari Taman Digulis Untan Pontianak dan menuju Kantor Gubernur Pontianak itu diikuti sekitar lebih dari sekitar 350 orang dari mahasiswa Fakultas Pertanian Untan Pontianak dan dari petani kopra.
Baca juga: Pabrik kopra terbakar di Singkawang
"Kami minta dan mendesak Gubernur Kalbar agar memperjuangkan kenaikan harga kopra kering, sehingga kesejahteraan petani di Kalbar lebih meningkat dari sekarang yang semakin terpuruk," kata Kharudin, salah satu mahasiswa unjuk rasa dalam memperingati hari petani di Pontianak, Selasa.
Ia menyatakan, petani dan mahasiswa menginginkan pemerintah daerah menanggapi terkait keluhan petani kopra tersebut.
“Kami harapkan pemerintah mendengarkan jeritan hati kami yang hanya seorang petani kopra ini," kata Ucup, salah seorang perwakilan petani kopra dari Padang Tikar, Kabupaten Kubu Raya.
Baca juga: Di Manado, harga kopra bertahan di Rp5.100/kg
Para petani yang turut datang dari berbagai daerah berharap pemerintah dapat mengatasi hal tersebut, mereka mengeluhkan harga kopra yang awalnya berkisaran Rp8 ribuan hingga Rp9 ribuan/kilogram yang kini anjlok tetapi menjadi Rp3.400/kilogram.
"Hingga saat ini belum ada tindakan lebih lanjut dari gubernur Kalbar, sehingga kami tidak akan bubar jika belum ada kebijakan dari Pemprov Kalbar mengenai harga kopra yang harganya terus turun tersebut," katanya.
Baca juga: Kopra Masih Jadi Andalan Petani Tasik Malaya
Baca juga: Jeruju Besar Kontribusikan Pembangunan Daerah Melalui Kopra