Ketapang (ANTARA) - Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXVIII Tingkat Kabupaten Ketapang yang akan berlangsung dari tanggal 8-12 Oktober 2019 resmi dibuka Selasa (8/10) malam.
Pembukaan MTQ XXVIII Tingkat Kabupaten Ketapang dilakukan oleh Wakil Bupati Ketapang, H.Suprapto Sutrisno, yang ditandai dengan membunyikan sirine bersama-sama dengan Komandan Kodim 1203 Ketapang, Kapolres Ketapang, Ketua DPRD Ketapang, Sekda Ketapang, Plt Asisten II Setda Ketapang, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ketapang dan lainnya.
Sebelum pembukaan dimulai, Edi Junaidi, Ketua Panitia MTQ XXVIII Tingkat Kabupaten Ketapang menyampaikan laporan pelaksanaan.
Staf Ahli Bupati Ketapang yang menjabat Plt Asisten II Setda Ketapang menjelaskan maksud dan tujuan diselenggarakannya MTQ ke XXVIII Tingkat Kabupaten Ketapang adalah mencari kader- kader yang mampu memahami ilmu-ilmu Al Quran, khususnya bidang yang dipertandingkan.
Tujuan selanjutanya mempersiapkan keikutsertaan menjadi peserta MTQ XXVIII Tingkat kalbar di Sekadau.
Meningkatkan pemahaman penghayatan dan penamalan Al Quran dalam kehidupan dalam kehidupan sehari-hari.
Meningkatkan pemahamanan kehidupan beragama dan bernegara dalam negara kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Jumlah kafilah yang mengikuti MTQ Tingkat Kabupaten Ketapang berjumlah 394 orang, yang terdiri 356 peserta dan 38 offisial dari 16 kecamatan.
Untuk Kecamatan Air Upas berjumlah 16 orang, Benua Kayong 33 orang, Delta Pawan 42 orang, Jelai Hulu 19 orang, Kendawangan sebanyak 33 orang, Matan Hilir Selatan sebanyak 31 orang, Matan Hilir Utara sebanyak 29 orang, Manismata 20 orang, Marau sebanyak 14 orang, Muara Pawan sebanyak 34 orang, Nanga tayap sebanyak 21 orang, Pemahan sebanyak 20 orang, Sandai sebanyak 27 orang, Sungai Melayu Rayak sebanyak 26 orang, Sungai Laur sebanyak 14 orang dan Tumbang Titi sebanyak 15 orang.
“Empat Kecamatan yang tidak mengirim kafilah pada MTQ ke XXVIII Tingkat kabupaten Ketapang adalah, Kecamatan Singkup, Simpang Dua, Simpang Hulu, dan Kecamatan Hulu Sungai,” tegas Edui Junaidi, Ketua Panitia MTQ XXVIII Tingkat Kabupaten Ketapang tahun 2019.
Ada pun cabang yang dipertandingkan diantaranya, Musabaqah Tilawatil Quran golongan remaja,Musabaqah Tilawatil Quran golongan anak-anak, Musabaqah Tilawatil Quran golongan dewasa, Musabaqah Tilawatil Quran golongan Tartil Qur’an,Musabaqah Tilawatil Qur’an golongan dewasa & Qiraat Saba’ah Mujawwad, Musabaqah Tilawatil Quran golongan cacat netra.
Selanjutnya, adalah Musabaqah Hifzhil Quran Golongan 1 Juz + Tilawah, 20 juz, 30 juz. Musabaqah Fahmil Qur’an (putri dan putra),Musabaqah Syarhil Quran (putri dan putra), Musabaqah Khatil Qur’an Golongan Naskah, Golongan Hiasan Mushaf, Golongan Dekorasi dan Kontemporer. Demikian juga,Musabaqah Hifzhil Quran, Golongan 5 Juz + Tilawah, Qirat Sab’ah Murattal Golongan remaja dan dewasa.
Selanjutnya, Kepala Kantor Kementerian Agama RI, Kabupaten Ketapang, H.Ikhwan Pohan menegaskan MTQ merupakan agenda tetap dan kultur budaya masyarakat Ketapang. Ditambah lagi, MTQ oleh Pemerintah dilakukan secara berjenjang. Insya allah pada tahun 2020 nanti, MTQ Tingkat Propinsi Kalimantan Barat akan dilakukan di Kabupaten Sekadau, dan ditahun yang sama, akan dilaksanakan MTQ Tingkat nasional di Sumatera Barat.
" Berkaitan MTQ, kami berharap kedepan semakin mendapat dukungan penuh dari masyarakat, terutama dari Pemda ketapang, sehinggga MTQ akan tumbuh dan berkembang ditengah masyarakat, terutama dari tingkat desa , kecamatan dan kabupaten,sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama di kabupaten Ketapang, kami mengucapkan terima kasih kepada Bupati Ketapang yang berikan dukungan penuh pada pelaksanaan MTQ, semoga acara ini dapat berjalan dengan baik dan sukses tanpa halangan apapun," tegas H.Ikhwan Pohan.
Penyerahan piala bergilir MTQ Tngkat Kabupaten Ketapang selanjutnya diserahkan Wakil Bupati Ketapang kepada Ketua panitia pelaksana. Wakil Bupati Ketapang, Drs H.Suprapto Sutrisno menyebutkan pelaksanaan MTQ memiliki makna yang sangat penting. Disamping bertujuan untuk mempererat silaturahmi dan ukuwah Islamiyah juga sekaligus bertujuan untuk meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan isi kandungan Al-Qur'an.
sehingga melalui MTQ itu diharapkan agar Al-Qur'an benar-benar dijadikan sebagai pedoman hidup bagi umat Islam. Sekaligus sebagai landasan spiritual, moral dan etik pembangunan dalam rangka mewujudkan cita-cita bersama, yaitu Kabupaten Ketapang yang maju menuju masyarakat sejahtera.
Oleh karena itu, Wakil Bupati berharap MTQ kali ini dapat dijadikan momentum bagi umat Islam untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sekaligus sebagai sarana syi'ar dalam rangka pembinaan anak-anak kita agar memiliki akhlak yang mulia. Ia yakin dengan keimanan, ketaqwaan dan akhlak yang mulia, anak-anak kita akan menjadi generasi yang tangguh dalam menghadapi tantangan zaman di era globalisasi.
“Saya juga yakin anak-anak kita akan mampu memfilter segala pengaruh negatif dari kemajuan tekhnologi dan informasi, sekaligus mampu memanfaatkan kemajuan tekhnologi dan informasi tersebut kearah yang lebih positif sehingga akan menjadi generasi yang berkualitas, unggul dan berdaya saing.
perlu diingat bahwa pelaksanaan MTQhendaknya dipahami juga sebagai tolak ukur keberhasilan kita dalam menghadapi pelaksanaan MTQ ke XXIX tingkat Provinsi Kalimantan Barat tahun 2020 di Kabupaten Sekadau,” tegas Wakil Bupati Ketapang.
Oleh karena itu, Wakil Bupati Ketapang berharap Ketua LPTQ Kabupaten Ketapang, setelah selesai melaksanakan MTQ agar dapat mengevaluasi sejauhmana kekuatan dan kelemahan yang ada pada kafilah Ketapang.
Hasil evaluasi tersebut akan menjadi bahan bagi LPTQ Kabupaten Ketapang untuk menyelenggarakan pemusatan latihan (TC) lebih lanjut sebagai persiapan dalam menghadapi pelaksanaan MTQ Tingkat Provinsi Kalimantan Barat di Kabupaten Sekadau.
Sehingga diharapkan prestasi kafilah Kabupaten Ketapang akan lebih baik lagi dari MTQ sebelumnya.
Wakil Bupati Ketapang mengingatkan peserta MTY agar mengikuti MTQ dengan sebaik-baiknya. Dengan didorong oleh semangat yang tinggi untuk mempersembahkan predikat yang terbaik. Namun dingatkan bahwa prestasi dalam musabaqah ini bukanlah segalanya.
Apalagi jika sampai menempuh cara-cara yang tidak terhormat hanya untuk sebuah nama dan kebanggaan juara. Karena hal itu jelas merupakan suatu penyimpangan dari tujuan MTQ itu sendiri.
Baca juga: Sambut MTQ VI Se-kecamatan, Pemdes Sungai Baru memperindah desa
Baca juga: MTQ wadah dalam memahami isi kandungan Al Qur'an
Pelaksanaan MTQ, diterangkan bahwa peran dewan hakim sangatlah penting dalam memberikan penilaian. Kita menyadari bahwa tugas dewan hakim sungguh tidak ringan. Sebuah tugas yang menuntut tanggungjawab berdasarkan hati nurani.
Keputusan Dewan Hakim haruslah cermat, jujur, benar dan objektif dalam menentukan penilaian para peserta MTQ. Oleh karena itu para Dewan Hakim haruslah independen dan bebas dari segala macam pengaruh kepentingan dan keberpihakan.
Wakil Bupati Ketapang mengharapkan para Dewan Hakim agar konsisten dan berpegang pada pedoman perhakiman, serta mengesampingkan segala faktor yang dapat mempengaruhi kemurnian penilaian.
Kode etik Dewan Hakim dan PaniteraMTQ tidak membenarkan untuk menerima sesuatu pemberian atau apapun juga yang berkaitan daniatau patut diduga berkaitan dengan keikut sertaan dalam MTQ ini.
Tak lupa, Wakil Bupati mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh panitia atas kerja kerasnya sehingga MTQ pada tahun ini dapat terselenggara dengan baik.”Dengan mengucapkan "Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa", Musabaqah Tilawatil Qur'an ke XXVIII Tingkat Kabupaten Ketapang tahun 2019, saya nyatakan secara resmi dibuka,” ucap Wakil Bupati Ketapang.
Baca juga: MTQ XXVIII dorong generasi muda pahami isi Al Quran
Baca juga: Gubernur Kalbar berikan beasiswa kepada juara MTQ nasional
Baca juga: Kalbar juarai cabang Qiraat Sab`Ah Murattal
Pembukaan MTQ XXVIII tingkat Kabupaten Ketapang
Kamis, 10 Oktober 2019 9:43 WIB