Cikarang, Bekasi (ANTARA) - Sebuah pesan berantai lewat aplikasi whatsapp yang menyebut ada seorang pasien di RSUD Kabupaten Bekasi, Jawa Barat terjangkit virus corona (COVID-19) adalah tidak benar atau hoaks.
Pesan yang beredar dan sempat membuat warga resah itu juga memberitahukan agar masyarakat menggunakan masker. Pada bagian akhir pesan tertera sumber informasi berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi.
"Itu berita hoax, tidak benar dan sangat mengada-ada," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Enny Mainiarti, Sabtu.
Sri Enny menegaskan pihaknya tidak pernah mengeluarkan informasi tersebut dan sampai saat ini tidak ada satupun pasien di RSUD Cibitung yang terpapar virus berbahaya tersebut.
Dia juga meminta kepada masyarakat yang menerima pesan serupa agar tidak ikut menyebarkan ulang karena informasi yang disampaikan tidak sesuai fakta yang sebenarnya.
"Sudah dihapus saja pesannya, jangan disebar lagi karena itu pembohongan publik," ungkapnya.
Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi bersama Dinas Tenaga Kerja dan sejumlah pihak terkait sejak minggu lalu juga telah melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap tenaga kerja asing asal Republik Rakyat Tiongkok.
"Hasilnya negatif, Kabupaten Bekasi aman dari penyebaran virus COVID-19," ucapnya.
Pemeriksaan kesehatan dimulai dari PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) selaku pelaksana proyek pembangunan Meikarta dan PT Wulling Indonesia yang bergerak di bidang perakitan mobil asal negeri tirai bambu itu.
Pemeriksaan dilanjutkan di PT China State Construction Engineering Corporation (CSCEC) dan hasilnya 48 tenaga kerja asing di perusahaan tersebut dinyatakan sehat.
Kemudian dihari yang sama pihaknya juga melakukan pemeriksaan serupa di PT Mengniu Dairy Indonesia dan 26 TKA di sana juga dinyatakan sehat.
Pesan berantai pasien Bekasi terjangkit virus COVID-19 tidak benar atau hoaks
Sabtu, 15 Februari 2020 15:38 WIB