Pontianak (ANTARA) - Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat memberikan bantuan sembako kepada anggotanya yang terdampak COVID-19.
Ketua PPDI kabupaten Bengkayang, Rudi Susanto mengatakan bahwa bantuan tersebut atas kepedulian organisasi kepada anggotanya.
"Meskipun bantuan yang diberikan tidaklah seberapa dan serba dalam keterbatasan, namun itulah yang dapat diberi oleh kami kepada kaum difabel di tengah pandemi ini. Kita tetap hadir di tengah kesulitan yang dirasakan kaumnya," ujarnya saat dihubungi di Bengkayang, Jumat.
Ia menyebutkan bahwa kaum difabel yang ada di Bengkayang saat ini sekitar 100 lebih yang terdata dari empat kecamatan.
"Dalam hal ini kita hanya mampu memberikan 26 anggota dulu yang ada Kecamatan Bengkayang. Semoga paket sembako dapat membantu meringankan kebutuhan mereka. Bantuan tersebut terdiri dari beras, minyak goreng, susu, dan mie instan. Kita juga berharap ada bantuan lainnya lagi dari donatur untuk kaum difabel di Bengkayang," jelas dia.
Nuraina, keluarga penerimaan bantuan, mengucapkan terima kasih dan merasa senang atas bantuan yang diberikan oleh PPDI. Menurutnya bantuan tersebut sangat membantu anggota difabel di saat pandemi ini.
"Kami merasa senang, bahwa PPDI tetap peduli di tengah wabah COVID- 19 ini. Terima kasih kami ucapkan semoga diberkati. Kami berharap juga ke depan ada donatur yang turut membantu kaum difabel di Bengkayang," kata dia.
Terkait bantuan dampak COVID-19, PT Sentosa Bumi Wijaya (SBW) menyerahkan bantuan kepada pemerintah Kabupaten Bengkayang melalui posko Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bengkayang. Bantuan tersebut berupa uang tunai sebesar Rp30juta dan 2.000 masker.
Humas PT. SBW Tri Wibowo mengatakan sebelumnya pihak perusahaan mendapatkan surat permohonan dari Pemkab Bengkayang terkait dengan permohonan bantuan penanganan COVID- 19.
"Mendapatkan surat tersebut segera kami komunikasikan ke manajemen dan mendapatkan tanggapan positif. Hari ini kami menyerahkan bantuan uang tunai sebesar Rp30 juta. Kami harapkan bantuan ini dapat mendukung tim gugus tugas Kabupaten Bengkayang," jelas dia.
Sejauh ini, menurut dia, aktifitas di perusahaan masih berjalan secara normal dan belum terdapat pengurangan jumlah tenaga kerja.
"Kami juga membentuk satgas di perusahaan dan terus menyampaikan laporan ke instansi terkait mengenai perkembangan yang ada termasuk terkait ketenagakerjaan," kata dia.