Jakarta (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Barat H. Sutarmidji, S.H., M.Hum. mengatakan bahwa peningkatan uji tes cepat (rapid test) adalah salah satu kunci untuk menekan tingkat penularan dari COVID-19.
"Kita selalu koordinasi antara kabupaten/kota itu terus ditingkatkan kemudian rapid test itu harus sebanyak-banyaknya," kata Sutarmidji dalam diskusi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB yang dipantau di Jakarta pada Jumat.
Baca juga: Gubernur Sutarmidji minta SKPD transparan dalam pelaksaan proyek
Tes cepat menjadi penting, kata dia, karena sampai saat ini masih menjadi satu-satunya alat untuk menjaring orang yang terpapar virus corona baru itu. Menurut dia, daerah di Kalbar yang paling banyak melakukan rapid test memiliki tingkat risiko penularan COVID-19 semakin kecil.
Dia memberi contoh bagaimana Kota Pontianak memiliki 118 kasus positif dengan diperkirakan 40 persen masyarakat kota itu terdampak virus. Pemerintah setempat langsung melakukan tes cepat kepada sekitar 23.000 orang dan saat ini Pontianak hampir tidak memiliki kasus baru dalam dua pekan terakhir.
Baca juga: Gubernur keluhkan biaya pengadaan alkes untuk penanganan COVID-19
Baca juga: Pemprov Kalbar tunggu persetujuan KASN untuk lelang jabatan eselon II
Meski memiliki total 336 kasus positif dengan 271 orang di antaranya sembuh per Kamis (2/7) dan beberapa kabupaten serta kotanya masuk zona hijau atau kuning yang menunjukkan risiko rendah, Gubernur Kalbar menegaskan akan terus berusaha untuk mempertahankan serta memperbaiki kondisi di daerahnya.
"Yang bahaya itu kalau zona hijau kemudian kembali jadi oranye atau kuning," kata dia.
Dia memastikan terus memantau kondisi pasien yang masih dalam tahap penyembuhan untuk memastikan imunitas mereka tetap terjaga serta tingkat kesembuhan mereka. Gubernur juga mengawasi jumlah tes cepat yang dilakukan kabupaten/kota.
Baca juga: Gubernur Kalbar ajak masyarakat serap produk lokal
Baca juga: Gubernur Kalbar minta Kepala SKPD tidak memikirkan diri sendiri
Baca juga: Sutarmidji minta polda bantu validasi data penduduk miskin
Sutarmidji tegaskan tes cepat penting demi tekan infeksi COVID-19
Jumat, 3 Juli 2020 13:10 WIB