Pontianak (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memastikan pelaksanaan pilkada serentak di Kalbar dapat berjalan lancar dengan mengecek langsung semua kesiapan di lapangan melalui rapat persiapan Pilkada 2020 dan pengarahan kepada gugus tugas COVID-19 di Kalbar.
"Kita ingin memastikan pelaksanaan Pilkada Serentak di Kalbar tahun 2020 bisa berlangsung aman dan lancar, meski di tengah pandemik COVID-19. Untuk itu, semua pihak, termasuk penyelenggara Pemilu harus benar-benar memperhatikan protokol kesehatan dalam pelaksanaannya," kata Tito saat melakukan kunjungan kerja di Pontianak, Kalbar, Minggu.
Dia menjelaskan, semula jadwal Pilkada Serentak 2020 diundur dari 23 September 2020, namun kembali diundur menjadi bulan Desember. Penundaan ini dilakukan mengingat pandemik COVID-19 yang melanda Indonesia.
"Mengingat saat ini sudah masuk dalam rangkaian pelaksanaan Pilkada Serentak, kita imbau kepada semua pihak, baik penyelenggara Pilkada maupun pasangan calon yang akan maju, jangan sampai mengumpulkan massa dalam jumlah besar dalam aktivitas Pilkada," tuturnya.
Ini tentu menjadi tantangan bagi pasangan calon dan penyelenggara Pilkada untuk menerapkan pola baru dalam sosialisasi dan kampanye. Karena kata Tito, pengumpulan massa ini akan terjadi kerumunan serta berpotensi menularkan COVID-19.
"Untuk itu, di masa kampanye 26 September sampai 5 Desember, ini juga sama. Saya juga sudah sampaikan tidak boleh ada arak-arakan, tidak boleh ada konvoi-konvoian," tuturnya.
Menurut Tito, penyelenggaraan Pilkada 2020 berbeda dengan kondisi normal seperti sebelumnya. Sehingga diharapkan Pilkada tak menjadi media penularan COVID-19.
"Tolong dibatasi, mungkin pasangan calonnya saja dengan beberapa orang pendamping, sementara pendukungnya nobar di posko masing-masing, atau nonton virtual di media," ucapnya.
Tak hanya untuk pasangan calon, dia juga meminta penyelenggara Pemilu untuk memikirkan skema pengaturan para calon pemilih pada saat pencoblosan. Dia mengatakan akan lebih baik diatur waktu pencoblosan sehingga tak ada antrean.
Ditempat yang sama, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji menyampaikan bahwa selama ini pihaknya terus mematangkan persiapan pelaksanaan Pilkada 2020 di Kalbar dengan melakukan sejumlah langkah, di antaranya dengan melaksanakan rapat koordinasi persiapan pelaksanaan pilkada tahun 2020 di Kalbar, melakukan rapat bersama Forkopimda tentang persiapan pelaksanaan pilkada serentak dan penanganan COVID-19 di Kalbar.
Tidak hanya itu, berbagai kegiatan sosialisasi dan juga dilakukan dengan menghadiri zoom meeting mengenai persiapan penyelenggaraan Pilkada bersama Asosiasi Media Syber Indonesia (AMSI) dengan tema 'Optimalisasi Sosialisasi Pilkada 2020 di Era New Normal'.
Kemudian menghadiri rakor lintas sektor kesiapan Pilkada bersama Polda dan Kodam XII Tanjung Pura, yang jelas berbagai persiapan Pilkada serentak di Kalbar harus benar-benar dimatangkan, tuturnya.
Sementara itu, Anggota Komisi II DPR RI dari Dapil Kalbar, Cornelis, mengatakan berbagai kebijakan yang diarahkan untuk menyukseskan kegiatan Pilkada sudah disepakati antara Mendagri dan Komisi II. Bahkan jauh hari sebelumnya sudah sangat sering dilakukan rapat bersama untuk menghasilkan keputusan terbaik dalam menyukseskan Pilkada serentak di Indonesia.
"Langkah-langkah kebijakan dan situasi pengendalian oleh pemerintah termasuk saran, usulan dan dukungan dari gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 melalui surat ketua gugus tugas Nomor : B-196/KA GUGUS/PD.01.02/05/2020 tanggal 27 Mei 2020, maka Komisi II DPR RI bersama Mendagri RI dan KPU RI setuju dengan pemungutan suara serentak tanggal 9 Desember mendatang," katanya.
Melalui Rapat hari ini, katanya, diharapkan semua pihak terkait dalam penyelenggaraan Pilkada serentak di Kalbar mampu memberikan yang terbaik untuk menyukseskannya.