Pontianak (ANTARA) - Ada yang menarik dari acara Forum Silaturahmi bersama Tuan Guru Ustadz Abdul Somad (UAS) yang digelar di Ballroom Hotel Mercure Pontianak, Sabtu (7/11/2020) malam.
UAS diminta oleh penyelenggara untuk melelang barang-barang yang beliau kenakan.
Adalah Kamil Onte yang memulainya. Artis kondang setanah melayu itu merayu Tuan Guru UAS untuk melelang aksesoris yang beliau kenakan dan meminta Tuan Guru mengikhlaskan hasil lelang untuk pembangunan Gedung LPBM Masjid Kapal Munzalan.
Awalnya Kamil Onte yang menjadi MC acara silaturahmi itu, mengajukan permohonan kepada Tuan Guru untuk melelang cincin yang beliau kenakan. Permohonan itu ia sampaikan di depan ratusan peserta forum silaturahmi dengan gayanya yang kocak.
Ditodong seperti itu, Tuan Guru UAS tak bisa menolak. Beliau hanya bisa mengangguk, sebagai pertanda setuju terhadap permohonan yang diajukan oleh artis Kalbar multitalenta itu.
Kemudian lelang dimulai dengan barang berupa cincin yang dikenakan oleh Tuan Guru UAS. Harga pertama yang ditawarkan oleh Kamil Onte kepada hadiri adalah Rp100.000
Namun, tiba-tiba ada hadirin yang menawar Rp400 ribu, Rp5 juta, Rp10 juta, Rp20 juta, Rp30 juga dan terakhir Rp35 juta.
Batu cincin berwarna putih yang dikenakan oleh Tuan Guru, akhirnya dilepas dengan harga Rp35 juta. Pembelinya adalah Kang Onay. Beliau adalah seorang pengusaha milenial asal Kota Bandung yang bergerak dalam dunia digital dan founder amalsholeh.com.
Setelah sukses dengan lelang pertama, Kamil Onte tak berhenti. Ia melancarkan rayuan lagi. Kali ini yang ia meminta kopiah yang dikenakan Tuan Guru.
Tuan Guru tak bisa mengelak. Beliau mengangguk kepala tanda setuju. Dimulailah lelang kedua dengan barang berupa kopiah hitam bordir benang emas yang bertuliskan "muslimunited".
Oleh Kamil Onte, kopiah yang sering digunakan Tuan Guru UAS itu dibuka dengan Rp400 ribu. Tak lama ada yang menawar Rp1 juta, lalu Rp5 juta, Rp 5 juta, dan terakhir seorang pengusaha mienial Pontianak menawar kopiah itu dengan harga Rp10 juta.
Lelang kopiah Tuan Guru itu akhirnya ditutup dengan harga Rp10 juta. Pembelinya adalah Rizal Hamka, pengusaha millenial Kalbar yang bergerak dalam industri kreatif.
Kamil Onte tampaknya "ngenyan" karena "barang dagangannya" laris manis. Karena ngenyan, Kamil Onte melancarkan rayuan lagi kepada Tuan Guru UAS.
Dengan gayanya yang kocak, ia menghampiri Tuan Guru lalu berbisik-bisik dengan pakar fiqih dan sejarah itu.
Entah apa yang disampaikan oleh Kamil Onte kepada Tuan Guru. Namun, setelah melakukan aksi kocaknya itu, Tuan Guru kemudian meminjam mic yang dipegang oleh Kamil Onte.
"Baik, besok saya mau pulang ke Pekan Baru. Silahkan lelang semua barang yang saya kenakan. Tadi cincin sebelah kanan, lalu kopiah. Sekarang sisa syal dan cincin di sebelah kiri. Silahkan gunakan hasilnya untuk pembangunan Gedung LPBM Masjid Kapal.Munzalan, Pusat Kaderisasi Umat. Kali ini silahkan lelang cincin dan syal saya. Lelang semuanya! Asal jangan baju dan celana saya saja, karena tak mungkin saya pulang ke Pekan Baru, tanpa baju dan celana," kelakar Tuan Guru disambut tawa riang hadirin.
Lelangpun kembali dilaksanakan. Kali ini barang yang dilelang adalah syal dan cincin Tuan Giri UAS yang melingkar di jari tangan sebelah kiri. Kamil Onte membuka harga untuk dua barang itu dengan harga dua juta rupiah.
Tak berapa lama, ada yang menawar Rp4 juta, lalu Rp10 juta, Rp15 juta, dan berakhir dengan penawaran Rp20 juta.
Syal dan cincin Tuan Guru itu jatuh di tangan Rizal Armada, vokalis Armada, band favorit anak muda yang sangat populer seantero nusantara.
Rizal Armada adalah artis yang masih tergolong generasi millenial juga. Beliau lahir tahun 80-an, sama dengan 2 orang pemenang lelang lainnya.
Dengan demikian aksi lelang amal dadakan itu didominasi penuh oleh para saudagar milenial.
Tuan Guru UAS menyebutkan bahwa kemajuan peradaban itu, selain ditentukan oleh keberadaan ulama yang takut kepada Allah, dan pemimpin yang adil, juga sangat ditentukan dengan hadirnya para saudagar yang dermawan serta anak-anak muda yang giat beramal soleh.