Jakarta (ANTARA) - Para petugas penyelamat memiliki jendela kesempatan yang sempit untuk membantu Romain Grosjean lolos dari kobaran api yang menyelimuti kokpit mobilnya pasca kecelakaan di lap pertama Grand Prix Bahrain, Minggu.
Mobil Haas sang pebalap Prancis terbelah dua dan terbakar setelah menabrak dan menembus pagar pembatas yang terbuat dari besi menyusul senggolan dengan mobil AlphaTauri Daniil Kvyat.
"Terlihat sepeti oven," kata delegasi medis F1 Ian Roberts, yang bergegas tiba di tempat kejadian, seperti dikutip Reuters.
"Semuanya merah karena api dan kalian bisa melihat dia mencoba meloloskan diri dan secara bertahap membuat dirinya keluar."
Roberts, yang juga koordinator penyelamatan medis F1 di FIA, pebalap mobil medis Alan van der Merwe dan sejumlah marshal menjadi yang pertama tiba di tempat kejadian dan mendapat pujian sebagai pahlawan hari itu karena dengan gigih memadamkan kobaran api dan membantu menyelamatkan Grosjean.
"Ada seorang fire marshal yang tiba dengan cepat di tempat dan menyemprotkan alat pemadam, bubuk cukup menjinakkan api, ketika Romain cukup tinggi kami bisa membantunya melompati pagar dan meloloskan diri," kata Roberts.
"Tapi itu jendela yang sangat kecil di karena segera setelah bubuk pemadam masuk, api muncul kembali dengan segera."
Roberts mengatakan ia tidak akan mampu melepaskan Grosjean dengan api yang masih berkobar jika sang pebalap berusia 34 tahun itu tidak meloloskan dirinya sendiri dari kokpit mobilnya.
Prioritas bagi Roberts malam itu adalah memastikan Grosjean, yang lolos dengan luka bakar ringan di tangannya, mendapat penanganan yang baik di rumah sakit terdekat setempat, dan tidak mendapat cedera serius.
"Ini soal membuatnya duduk sebentar untuk memeriksa apakah hal-hal yang mengancam nyawa tertangani dan kemudian menjauhkan dia dari api."
Grosjean lewat video yang diunggah di media sosial memuji halo, yang diperkenalkan pada 2018 silam, karena menyelamatkan nyawanya hari itu.
Betapa tipis kesempatan selamatkan Grosjean
Senin, 30 November 2020 8:41 WIB