Pontianak (ANTARA) - Ketua KPU Bengkayang, Kalimantan Barat Musa Jairani menyebutkan saat ini masih terdapat kekurangan logistik berupa kertas suara untuk Pilkada 2020 sebanyak 858 lembar dari kebutuhan yang ada.
“Dari hasil keseluruhan penyortiran sebanyak 179.453 lembar surat suara yang datang. Hanya saja masih terdapat kekurangan sebanyak 858 lembar kertas suara,” ujarnya saat dihubungi di Bengkayang, Senin.
Ia menjelaskan kekurangan yang ada karena dua hal yakni sebagian besar atau 602 lembar surat suara untuk mengganti kertas suara yang rusak setelah disortir dalam pelipatan surat suara beberapa waktu lalu.
“Sedangkan sisanya 256 lembar surat suara memang kurang murni karena belum datang. Kekurangan surat suara dalam proses dan diperkirakan dalam beberapa hari ini sudah datang,” jelas dia.
Musa mengatakan untuk distribusi logistik Pilkada sendiri akan dimulai pada awal Desember 2020 dengan skala prioritas, daerah atau kecamatan dengan kategori transportasi sulit akan didahulukan.
"Diperkirakan paling lambat tanggal 4 Desember 2020 kita akan distribusi ke kecamatan terlebih dahulu, kemudian selanjutnya didistribusikan secara berjenjang sampai di TPS minimal H-1," ucap Musa.
Musa Jairani menyatakan, pendistribusian logistik Pilkada 2020 tentu dengan membagi skala prioritas daerah tujuan distribusi seperti kecamatan dengan transportasi sulit dan tofografi pegunungan, perairan serta kepulauan. Itu yang akan menjadi prioritas utama terlebih dahulu didistribusikan.
"Namun kita juga harus mempertimbangkan lamanya logistik menginap di gudang PPK kecamatan baik dari segi faktor keamanan juga pembiayaan terkait penjagaan logistik di kecamatan masing-masing," ungkap Musa.
Lanjut ia, KPU Bengkayang juga sudah membuat pemetaan moda transportasi distribusi logistik untuk masing-masing daerah. Selain itu juga KPU Bengkayang telah menyusun strategi mitigasi darurat logistik Pilkada 2020. Hal tersebut dilakukan jika terjadi keadaan di luar kendalikan karena kondisi cuaca.
Sejauh ini kata Musa, kendala yang dihadapi KPU terutama dalam mendistribusikan logistik tentu adalah soal cuaca yang ekstrim. Pasalnya, beberapa kecamatan di Bengkayang rawan terjadinya banjir, tanah longsor dan sebagainya. Terlebih kecamatan yang akses jalannya masih sulit dijangkau.
"Kendala yang pasti tentu cuaca ekstrim saat ini sehingga di beberapa kecamatan tertentu bisa saja terjadi banjir, tanah longsor yang menyebabkan sarana transportasi terputus, atau cuaca ekstrim yang menyebabkan distribusi ke wilayah kepulauan menjadi terganggu," katanya.