PDAM Singkawang butuhkan pemasangan pipa distribusi tersier ke pelanggan

Pontianak (ANTARA) - Perumda Air Minum Gunung Poteng Singkawang masih membutuhkan pemasangan pipa distribusi tersier yang berukuran 2 inci pada titik-titik lokasi tempat tinggal masyarakat yang ingin berlangganan. 

"Harapan ini saya utarakan terkait dengan pendistribusian air ke pelanggan khususnya yang berada di dalam kota, seperti di Kecamatan Singkawang Tengah, Barat dan sebagian di Singkawang Utara khususnya di Jalan Ratu Sepudak, bahwa minat pelanggan untuk menggunakan air bersih PDAM cukup tinggi yakni ada sekitar 700 lebih calon pelanggan," kata Direktur Perumda Air Minum Gunung Poteng Singkawang, Suryandi, Jumat.

Hanya saja, katanya, dalam hal realisasi masih terdapat beberapa kendala, yang salah satunya adalah masih belum banyaknya penyebaran pipa-pipa tersier tersebut. 

"Untuk memenuhi keinginan calon pelanggan, maka kami sangat mengharapkan perhatian penuh dari Pemkot Singkawang melalui Dinas PUPR untuk mengadakan pipa tersier tersebut," tuturnya. 

Menurutnya, Dinas PUPR Singkawang saat ini sudah sangat peduli dalam menyediakan sarana prasarana guna mendorong air bersih sampai ke tingkat pelanggan. 

Selain pengadaan pipa tersier, Perumda Air Minum Gunung Poteng Singkawang juga berharap agar Pemkot Singkawang bisa melakukan penyediaan Instalasi Pengolahan Air (IPA).

Karena sampai dengan hari ini, IPA yang ada di Perumda Air Minum Gunung Poteng Singkawang baru berada di 330 liter per detik. Dengan asumsi, bahwa 1 liter per detik itu adalah 100 pelanggan. 

Suryandi mengungkapkan, hingga Maret 2021, jumlah pelanggan yang terdaftar di Perumda Air Minum Gunung Poteng Singkawang ada sebanyak 19.000 pelanggan. 

Untuk mencapai target 23 ribu pelanggan, maka diperlukan pemasangan pipa-pipa distribusi tersier, intake, IPA dan peningkatan kapasitas IPA yang sudah ada. 

"Misalkan di IPA 50 liter per detik di Semelagi bisa ditingkatkan menjadi 100 liter per detik. Kemudian IPA Roban yang awalnya hanya 80 liter detik bisa ditingkatkan menjadi 150 liter per detik, sambil menunggu pemasangan jaringan distribusi utama (JDU)," katanya.