Pontianak (ANTARA) - Bupati Kayong Utara, Kalimantan Barat Citra Duani menginstruksikan kepada jajarannya untuk melakukan persiapan terkait larangan mudik terutama di jalur masuk ke negeri bertuah tersebut.
"Kita perlu melaksanakan instruksi presiden Joko Widodo serta surat edaran yang ada untuk disosialisasikan kepada masyarakat kita di sini. Larangan mudik ini supaya tidak menyebar COVID- 19 sehingga tidak banyak menjadi korban. Jadi dasar hukumnya berpijak pada instruksi pemerintah pusat dari tanggal 6 -17 Mei 2021. Petugas sudah ada di beberapa titik untuk melakukan pemantauan dan memantau bagi masyarakat yang keluar masuk ," ujar Bupati Kayong Utara Citra Duani saat dihubungi di Sukadana, Rabu.
Baca juga: Mudik virtual bebas pulsa jadi kompensasi larangan mudik
Bupati memberikan kelonggaran untuk melewati perbatasan Kayong Utara selama itu dianggap urgen seperti orang sakit dan tugas kedinasan yang vital dan harus segera ditindaklanjuti.
"Jika ada hal penting yang boleh misalnya ada keluarga sakit, ada institusi dia perjalanan dinas yang urgen ada sifat keterangan dari dinas. Kemudian kalau individu dari harus ada keterangan RT yang menerangkan bahwa mereka berpergian karena alasan ada ibunya sakit,"jelasnya Citra.
Dikatakan dia, untuk salah satu lokasi yang juga akan dijaga oleh petugas nantinya di Dusun Siduk, Desa Simpang Tiga, Kecamatan Sukadana, merupakan perbatasan Kayong Utara dan Ketapang. Jalur darat yang berbatasan langsung dengan Ketapang akan menjadi perhatian khusus bagi. Sedangkan jalur air, Teluk Batang juga akan menjadi konsentrasi bagi Pemda yang berdiri pada tahun 2007 silam tersebut.
Baca juga: Bupati minta semua SKPD laporkan keberadaan ASN sepekan jelang Lebaran
"Pintu masuk di Siduk , Dermaga dan termaksud jalan Melano juga sudah ada petugas kepolisian. Bisa jadi di Batu Ampar bisa dilakukan pencegahan oleh Polair,"kata dia.
Terkait objek wisata menurutnya akan tetap dibuka karena untuk menghidupkan perputaran ekonomi sekitar terutama UMKM yang berada di kawasan wisata.
"Untuk objek wisata tetap buka buka karena jika tidak ekonomi berkurang apalagi suasana lebaran. Sedangkan kalau untuk angkutan barang diprioritaskan kapal barang tetap jalan. Kita ada petugas penjagaan diarea objek wisata, tahun lalu sih ditutup, tapi tahun ini dibuka dan kita juga bukan zona merah statusnya.," ujanya.
Baca juga: Pakar dukung pemerintah larangan mudik antisipasi lonjakan COVID-19
Baca juga: Kapolres Kapuas Hulu perintahkan jajaran sosialisasikan larangan mudik
Baca juga: Kakorlantas tegaskan tidak merekomendasikan mudik sebelum 6 Mei