Pontianak (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat Marijan mengatakan pihaknya akan terus melakukan pemantauan terhadap sejumlah warga di Dusun Mega Blora, Desa Mega Timur, Kecamatan Sungai Ambawang, yang sempat diisolasi karena sejumlah warga di sana terpapar COVID-19.
"Alhamdulillah, warga di Dusun Mega Blora Kecamatan Sungai Ambawang ini akan selesai masa isolasinya dan mereka bisa beraktivitas seperti biasa," kata Marijan di Sungai Raya, Senin.
Namun, katanya, aktivitas tersebut masih akan dibatasi sementara waktu, karena sesuai dengan ketentuan dalam PPKM mikro, setiap ada warga yang keluar atau masuk ke wilayah tersebut akan di screening terlebih dahulu untuk memastikan kondisinya.
"Sejak satu pekan lalu, mereka terus kita pantau kesehatannya dan karena dusun tersebut di isolasi, maka tidak boleh ada yang keluar atau masuk selain petugas kesehatan yang memantau perkembangan mereka di sana," tuturnya.
Setelah enam hari, Marijan mengatakan, kondisi warga di dusun tersebut semuanya baik-baik saja. Namun, pihaknya masih menunggu hasil tes COVID-19 sebanyak 68 sampel warga disana dari Dinkes Kalbar yang sampai saat ini belum keluar.
Marijan menceritakan, kronologis satu dusun tersebut hingga di isolasi, karena pada tanggal 19 April lalu terdapat 1 warga berjenis kelamin perempuan yang meninggal di rumah sakit dengan status negatif. Hanya saja, saat proses pemakaman, ada beberapa keluarga dan anak yang datang dari luar daerah.
Terlebih, pihak keluarga melaksanakan kegiatan tahlilan selama 7 hari. Dan di ketahui, diantara pelayat dan undangan tahlilan ada yang datang dari Sintang dan Singkawang.
"Kemudian, pada tanggal 5 Mei, terdapat 19 orang ini yg ikut melayat menunjukkan gejala demam flu salah satunya adalah salah seorang ibu yang merupakan warga di sana, yang setelah dilakukan test PCR di RS TNI AU ada 9 orang yang dinyatakan positif COVID-19," kata Marijan.
Kemudian, lanjutnya, salah satu ibu yang melayat ini menderita sesak dan demam sehingga dirujuk ke RS Soedarso dan pada tanggal 6 Mei, ibu itu juga meninggal di di RSUD Soedarso.
Menindaklanjuti hal tersebut, selanjutnya Satgas Kubu Raya terus melaksanakan penelusuran dan mengetes terhadap 100 orang warga yang melakukan kontak erat dimana dari 100 orang tersebut, 32 sampel yang ada di periksa di mobil PCR Kubu Raya dan 68 sampel di kirim ke Dinkes Kalbar.
"Hasilnya, dari 32 sampel yang kuta periksa, 6 orang positif dan sisa sampelnya kita kirim ke provinsi dan 68 sampel itu belum keluar hasilnya. Terkait hal itu, sesuai dengan prosedur yang ada, wilayah dusun tersebut kita isolasi," tuturnya.
Dengan adanya kejadian tersebut, Dinkes Kubu Raya terus menggiatkan penyuluhan, advokasi dan pembagian masker kepada masyarakat di sana.
"Kita juga melakukan penyemprotan dan melakukan diskusi dengan beberapa tokoh masyarakat, untuk mencegah hal ini kembali terulang," kata Marijan.
Terpisah, Sekda Kubu Raya, Yusran Anizam mengatakan selama masa isolasi, ASN Kubu Raya menyalurkan bantuan setengah ton beras, 173 kilogram gula, 173 liter minyak goreng dan 24 dus mie instan untuk warga Dusun Mega Blora Desa Mega Timur, Sungai Ambawang, yang terblokir akibat COVID-19.
"Selain itu, Pemda juga sudah mengirimkan bantuan beras sebanyak 2,6 ton untuk warga di sana. Kami mengajak semua masyarakat Kubu Raya agar warga yang semula terkonfirmasi COVID-19 bisa segera sembuh dan masa isolasi di sana segera selesai," kata Yusran.
Satu dusun di Desa Mega Timur sempat diisolasi karena COVID-19
Senin, 17 Mei 2021 21:14 WIB