Pontianak (ANTARA) - Bupati Landak, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) Karolin Margret Natasa mengatakan kasus COVID-19 di wilayah itu mengalami penurunan, yakni angka kematian, angka konfirmasi positif dan zonasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tingkat desa juga berubah.
"Kita bersyukur di Kabupaten Landak sudah mengalami penurunan, seperti di RSUD Landak keterisian tempat tidur turun, angka kematian turun dan rerata positif juga turun. Selain itu, banyak desa yang sudah masuk zona hijau," kata Karolin di Ngabang, Kamis.
Berdasarkan data dari RSUD Landak, hunian ruang pasien COVID-19 di RSUD Landak sudah mengalami penurunan. Dari Januari hingga Agustus ini angka terkonfirmasi positif 456 jiwa, sembuh 384 dan meninggal dunia 72 jiwa.
Tempat tidur di RSUD Landak yang tersedia 43 unit, terisi 22 dengan kategori suspek 5 pasien dan konfirmasi 17 pasien, sehingga masih tersisa 21 tempat tidur, sedangkan untuk Rapid Diagnostic Test Antigen (RDT Antigen), Test Cepat Molekuler (TCM) dan oksigen juga masih tersedia.
"Bed Occupancy Rate (BOR) kita sudah pada angka 51 persen, ini menunjukkan pasien COVID-19 di RSUD Landak sudah mulai berkurang. RTD Antigen masih ada 345 buah, TCM masih ada 405 buah serta oksigen ada 166 tabung yang tersedia di RSUD Landak," tuturnya.
Untuk zonasi tingkat desa juga mengalami penurunan, bahkan sebagian desa masuk zona hijau, yakni 76 desa, zona kuning 77 desa dan zona orange 3 desa.
Bupati Karolin terus mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mencegah penularan COVID-19 di Kabupaten Landak.
"Walaupun Kabupaten Landak sudah semakin membaik, kita tidak boleh lengah dan lalai terhadap COVID-19, sehingga kita juga tetap melaksanakan PPKM dan masyarakat juga tetap terus melaksanakan protokol kesehatan, karena pencegahan merupakan solusi yang terbaik," katanya.