Pontianak (ANTARA) - Bupati Sambas, Kalimantan Barat Satono mengatakan pihaknya terus butuh dukungan pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian RI untuk mengembangkan sektor pertanian di perbatasan agar menjadikan daerah lumbung pangan.
“Kami minta dan berharap agar petani di Kabupaten Sambas sebagai prioritas penyaluran bantuan yang bersumber dari APBN pusat melalui guna mendukung sektor pertanian di wilayah perbatasan,” ujarnya saat dihubungi di Sambas, Jumat.
Satono mengatakan bahwa ke depannya petani padi di Sambas bisa panen tiga kali setahun. Hal itu karena telah didukung dengan bibit varietas unggul baru Inpari 36 dan 37 hasil penelitian Balitbangtan Kalbar. Dengan hasil itu petani di Sambas bisa memperoleh hasil maksimal dan masa tanam yang singkat.
“Ke depan petani di Sambas harus bisa panen tiga kali setahun. Saat ini sudah ada panen tiga kali setahun di lahan 10 hektare,” jelasnya.
Satono mengatakan, sektor pertanian adalah sektor yang tumbuh positif di masa pandemi COVID-19 dan bisa menjadi harapan kebangkitan ekonomi Sambas yang tengah kontraksi. Pemerintah Kabupaten Sambas dipimpin Satono-Rofi telah merumuskan program one village one product (OVOP).
“Perlahan OVOP kita sudah mulai tumbuh. Kemarin di Tempapan Hulu Kecamatan Galing kita sudah melihat ada dodol nanas. Kita akan terus mengembangkan sektor pertanian namun tentu saja butuh dukungan pemerintah pusat,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalbar, Florentinus Anum mengatakan bahwa pemerintah provinsi sendiri terus berkomitmen untuk mewujudkan Sambas sebagai lumbung pangan Kalbar.
“Sesuai dengan arahan Gubernur Kalbar, Sutarmidji agar Sambas menjadikan kawasan sentra produksi pangan dan terus sebagai lumbung pangan di Kalbar. Ini sangat bisa kita capai. Sekarang juga untuk Kabupaten Sambas sudah berswasembada bahkan produksi Sambas selama ini bisa memenuhi kebutuhan beras dua kabupaten yang ada di Kalbar," jelasnya.
Pihaknya juga terus mendorong untuk peningkatan produktivitasnya melalui peningkatan proses budidaya, pengolahan pasca produksi hingga sampai pembenahan proses hilirisasi yang berorientasi ekspor.
"Peningkatan produktivitas ini menjadi utama di Kabupaten Sambas melalui perbaikan kualitas benih, penggunaan saprodi dan alat mesin pertanian termasuk pengolahan pasca produksi. Ini semua sudah kita lakukan di Kabupaten Sambas dan terus dimaksimalkan," jelasnya.
Sambas perlu dukungan pusat kembangkan sektor pertanian di perbatasan
Sabtu, 21 Agustus 2021 6:23 WIB