Pontianak (ANTARA) - Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalimantan Barat mencatat 948 kasus gigitan hewan penular rabies sejak awal tahun 2021.
"Dari 948 kasus tersebut, sebanyak tiga orang meninggal, yang berasal dari Kabupaten Ketapang, Sintang, dan Sekadau," kata Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalimantan Barat Muhammad Munsif di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa guna mencegah penularan penyakit rabies, dinas sudah melakukan vaksinasi pada 4.488 hewan penular rabies.
Baca juga: Ratusan pelajar SD di Kalbar ikut kampanye rabies
Menurut dia, jumlah hewan penular rabies di wilayah Kalimantan Barat tercatat 214.673, termasuk di antaranya anjing, kucing, dan kera.
Munsif mengatakan bahwa dinas melakukan observasi pada hewan penular rabies yang menggigit orang, yang total jumlahnya 349 hewan dengan perincian 336 hewan masih hidup dan 13 hewan sudah mati.
Ia mengatakan bahwa hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan ada 15 kasus yang dikonfirmasi sebagai penyakit rabies.
"Tahun ini ada tiga orang yang meninggal dunia (karena rabies)," kata Munsif.
Baca juga: 815 laporan kasus gigitan hewan pembawa rabies di Kalbar
Baca juga: Sanggau vaksin 6.464 ekor hewan cegah rabies
Baca juga: Pemkab Sanggau targetkan bebas rabies tahun 2024
Selain memvaksinasi hewan penular rabies, guna mencegah penularan penyakit rabies dinas menggiatkan penyuluhan mengenai pencegahan penularan penyakit rabies, utamanya kepada anak-anak sekolah.
"Anak-anak yang interaksinya dominan dengan hewan kesayangannya seperti anjing dan kucing, sehingga perlu diintensifkan edukasi. Termasuk komunikasi dan informasi soal rabies ke masyarakat luas (juga perlu diintensifkan)," katanya.
Baca juga: Karolin minta masyarakat vaksinasi hewan peliharaan
Baca juga: Cegah rabies, Pemkot Singkawang vaksin anjing dan kucing
Baca juga: Dubes AS tinjau keberhasilan Ketapang kendalikan wabah rabies