Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Malaysia Dato’ Saifuddin Abdullah di Istana Merdeka, Senin.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden mengatakan bahwa Malaysia adalah tetangga dekat Indonesia dan hubungan kedua negara penting untuk terus ditingkatkan.
"Indonesia dan Malaysia akan dapat terus meningkatkan kerja sama. Tidak saja untuk kepentingan bilateral, tetapi juga untuk perdamaian dan kesejahteraan kawasan," kata Presiden dalam siaran pers yang diterima dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden di Jakarta, Senin.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang turut hadir mendampingi Presiden mengatakan bahwa PM Malaysia Dato' Sri Ismail Sabri Yakoob merencanakan akan berkunjung ke Indonesia pada bulan November mendatang.
Presiden Jokowi, kata Retno, menyambut baik rencana kedatangan PM Sabri. Kunjungan itu menunjukkan kuatnya hubungan kedua negara. Hal ini tidak saja membahas hubungan bilateral, tetapi juga isu-isu kawasan dan global.
Dalam pertemuan, kata Retno , Presiden menyampaikan bahwa kedua negara perlu untuk mulai mempersiapkan perjalanan yang aman, termasuk untuk pelaku bisnis, tentunya dengan terus memperhatikan faktor kesehatan dan kondisi COVID-19.
Oleh karena itu, kata Menlu Retno, Presiden Jokowi mengharapkan dalam kunjungan PM Malaysia, kedua pihak dapat menyepakati pengaturan koridor perjalanan (travel corridor arrangement), adanya saling pengakuan sertifikat vaksin, dan saling mengenali sistem atau aplikasi kesehatan yang dipakai kedua negara.
Selain itu, dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menekankan kembali pentingnya isu pelindungan WNI di Malaysia dan akan terus memberikan perhatian terhadap isu tersebut.
"Hal ini selalu menjadi perhatian Presiden Jokowi setiap bertemu dengan PM Malaysia karena jumlah mereka yang cukup banyak dan pelindungan terhadap warga negara Indonesia di Malaysia selalu menjadi prioritas Presiden Jokowi," kata Retno.
Retno melanjutkan, "Presiden mengharapkan kerja sama untuk perlindungan ini makin diperkuat."
Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Sekretaris Kabinet Pramono Anung.