Jakarta (ANTARA) - PT PLN (Persero) merilis perahu listrik atau electric boat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan membantu industri kecil menengah di Nusa Tenggara Barat.
“Ini merupakan satu lompatan besar di Nusa Tenggara Barat untuk teknologi kendaraan listrik. Setelah sebelumnya berkolaborasi untuk sepeda listrik Matric, PLN kembali meluncurkan e-boat,” kata Lasiran dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Program ini juga merupakan bagian dari strategi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Creating Share Value yang mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan sekaligus memberikan nilai baik bagi masyarakat maupun bagi perusahaan.
Sejumlah titik Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) telah dibangun tersebar di beberapa lokasi, sehingga memudahkan pemilik kendaraan listrik mengisi energi baterai kendaraan mereka.
Ke depan, dia berharap sinergi dapat terus ditingkatkan untuk memunculkan ide-ide dan inovasi yang lainnya.
Proses pengisian energi juga dapat menggunakan listrik satu phasa dan tiga phasa dengan daya minimal 7.700 voltampere.
Baterai yang dipakai berjumlah 10 box dengan masing masing boks memiliki 15 cell. Rangkaian baterai total berkapasitas 96 Volt 500 AH yang dapat digunakan sekitar dua jam di laut.
Tak hanya meluncurkan perahu listrik, PLN juga menandatangani Perjanjian Kerja Sama antara Dinas Perindustrian Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Sumbawa, PLN UP3 Bima terkait dengan pengembangan dan implementasi teknologi perahu listrik.
Teknologi perahu listrik ini tentunya masih perlu pengembangan untuk dapat diproduksi secara massal. Namun, dengan dukungan seluruh pihak, maka bukan tak mungkin Nusa Tenggara Barat akan leading dalam pengembangan kendaraan listrik di Indonesia.