Pontianak (ANTARA) - Pondok Pesantren Darul Fikri Kabupaten Kubu Raya, mengembangkan kebun anggur lokal sebagai salah objek wisata dan bisnis anggur konsumsi yang menjanjikan.
"Alhamdulillah, hari ini kita melakukan panen anggur yang ketiga di Pondok Pesantren Darul Fikri ini dan ke depan ini akan terus kita kembangkan, bukan hanya sebagai objek wisata, tetap juga peluang bisnis lainnya dari sektor anggur ini," kata Kepala Balai Benih Induk Hortikultura Dinas pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Barat, Anton Kamarudin di Sungai Kakap, Sabtu.
Dia menjelaskan, untuk pengembangan anggur di Pondok Pesantren Darul Fikri tersebut, pihaknya menggunakan bangunan baja ringan seluas 11 meter persegi, di mana untuk sementara ini mampu memuat 20 sampai 30 batang pohon.
Saat ini, lanjutnya, pihaknya sudah mengembangkan beberapa varietas anggur untuk mengetahui jenis mana yang mampu bertahan dan bisa dikembangkan, sehingga dalam penanamannya dilakukan dengan beberapa metode berbeda.
"Namun, melihat perkembangan yang ada saat ini, potensi pengembangan anggur di Kalbar kita pastikan bisa dilakukan dengan baik dan saya optimis bahwa ini bisa dikembangkan untuk komersil. Bahkan dalam satu tahun kita bisa melakukan 3 kali panen, dan memiliki beberapa varian yang baik," tuturnya.
Dia menambahkan, dengan bantuan Bank Indonesia dan Untan Pontianak, pihaknya akan terus mengembangkan budi daya anggur tersebut, karena potensi ini tidak hanya untuk bisnis agrowisata, tetapi juga bisa di kembangkan ke pengadaan bibit, sampai pengadaan paket green house untuk masyarakat yang ingin menanamnya di rumah.
"Dan saat ini saja kita sudah banyak mendapatkan permintaan bibit dari provinsi lain seperti di Jawa dan Sumatera," katanya.
Antoh menambahkan, jika dulunya kesan orang bahwa anggur itu hanya di daerah dingin di negara empat musim, padahal di negara empat musim anggur itu berbuahnya di musim panas sedangkan di Indonesia, termasuk di Kalbar ini dilimpahkan oleh matahari yang luar biasan, jadi setelah kita coba, Allhamdulilah anggur bisa berbuah baik dan produksinya juga bisa maksimal.
"Jika di Eropa berbuah setahun sekali sekitar 20 ton per hektare, sedangkan di Indonesia 10 ton per hektare tetapi tiga kali panen dalam setahun sehingga akan lebih banyak dibanding negara asalnya," kata Anton.
Anton mengakui banyak orang yang tidak percaya bahwa anggur bisa berbuah di Pontianak, dan setelah dicoba ternyata anggur mudah berbuah dan sangat produktif. Masih banyaknya orang menganggap anggur tidak bisa bagus di Pontianak, karena menanam jenis yang kecil-kecil dan asam.
Namun setelah datang varian-varian baru dari Ukraina, Jepang dari Amerika dapat dibuktikan bahwa menanam anggur sangat bagus dibudidayakan di Indonesia, termasuk di Pontianak Kalbar.
"Kita juga memperkenalkan varian anggur Jupiter Bubble Gum yang memiliki aroma wangi Bubble Gum dan ternyata ini sangat baik di kembangkan di Kalbar," katanya.
Pondok Pesantren Darul Fikri Sungai Kakap sukses kembangkan anggur lokal
Sabtu, 26 Februari 2022 21:08 WIB