Pontianak (ANTARA) - Program layanan Selesai Dalam Sehari (Seledri) yang dilaksanakan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat meraih juara pertama dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Sivablik) 2022.
"Alhamdulillah, program Seledri yang kita laksanakan sejak tahun 2020, menjadi juara pertama pada ajang bergengsi Sivablik yang dilaksanakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB)," kata Kepala Dinas Dukcapil Kubu Raya, Nurmarini Mochtar di Sungai Raya, Jumat.
Atas penghargaan dan perolehan tersebut, dirinya menyampaikan terima kasih kepada seluruh stakeholder dan pimpinan yang turut mendukung dan mensukseskan program ini.
"Khususnya kepada Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan yang mendorong kami untuk menjalankan program Seledri terintegrasi ini, kemudian kerja sama yang baik dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya, serta seluruh fasilitas kesehatan pemerintah dan swasta, dan tak lupa staf serta jajaran Dinas Dukcapil Kabupaten Kubu Raya," tuturnya.
Dirinya berharap, apa yang telah dicapai dapat dipertahankan dan bahkan ditingkatkan pada tahun yang mendatang, dan segala kekurangan dapat menjadi bahan perbaikan pelayanan untuk ke depannya.
Di tempat terpisah, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan, program layanan Seledri terintegrasi ini merupakan inovasi Pemerintah Kabupaten Kubu Raya sejak tahun 2020 yang diperkuat berdasarkan peraturan Bupati nomor 97 tahun 2020.
"Ini adalah sebuah langkah mentransformasi pelayanan yang jauh lebih baik. Bagaimana dalam satu hari Disdukcapil bisa menyelesaikan 3 dokumen sekaligus bagi anak-anak yang baru dilahirkan di Kabupaten Kubu Raya maupun di luar Kabupaten Kubu Raya yang merupakan penduduk dari Kabupaten Kubu Raya," kata Muda.
Dia menjelaskan, dengan seluruh fasilitas kesehatan yang ada, baik pemerintah maupun swasta, anak yang baru lahir, otomatis akan langsung mendapatkan tiga dokumen kependudukan (Kartu Identitas Anak, Akte Kelahiran dan pembaruan KK induk) sekaligus yang selesai dalam sehari, tanpa repot-repot mengurusnya lagi.
"Karena petugas persalinan di layanan kesehatan ini yang akan meng-input datanya melalui aplikasi yang sudah disediakan Disdukcapil, dan dari data tersebut akan dibuatkan tiga dokumen kependudukan untuk si anak, dan ini gratis tanpa dipungut biaya," kata Muda.
Dengan layanan ini, kata Muda, pihaknya berupaya melakukan percepatan dan transformasi layanan, dari yang lambat menjadi cepat, yang tidak efektif menjadi efektif dan dari manual ke digital.
"Ini merupakan sebuah langkah yang mudah-mudahan akan mempengaruhi perbaikan perbaikan kualitas hidup setiap rumah tangga agar tenang dan bahagia, selalu menanjak dan ini menjadi bentuk terobosan dari Kubu Raya untuk Indonesia," katanya.