Pontianak (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menjelaskan salah satu program prioritas di Kalbar yaitu peningkatan Indeks Desa Membangun (IDM) melalui 54 indikator yang harus terpenuhi untuk menuju desa mandiri dan sejahtera.
"Ketika desa sudah menjadi status Desa Mandiri, maka sumber konflik akan berkurang dan masyarakat akan fokus pada capaian kesejahteraan karena semua kebutuhan sudah ada," kata Sutarmidji di Pontianak, Rabu.
Baca juga: Dinas PUPR Kalbar targetkan pembangunan "Jogging Track" kawasan Pendopo Gubernur selesai 2022
Selain meningkatkan SDM dan Desa Mandiri, sebagai Gubernur dirinya juga akan terus meningkatkan sektor kesehatan dan pendidikan yang menjadi sektor penting untuk diperhatikan dalam mendongkrak Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalbar.
"Pada sektor kesehatan, saya selalu mewacanakan rumah sakit tanpa kelas, tetapi merawat dan inapkan pasien berdasarkan penyakit yang di deritanya," tuturnya.
Menurutnya, jenis penyakit ini yang seharusnya mendapatkan penanganan prioritas. Sedangkan untuk pendidikan, sejak awal menjabat sebagai Gubernur, dirinya sudah membebaskan biaya pendidikan agar anak-anak Kalimantan Barat tidak ada yang putus sekolah.
Baca juga: Sutarmidji minta OPD berinovasi dalam pembangunan Kalbar
Pada kesempatan itu dirinya juga menyatakan sependapat dengan pernyataan Presiden RI terkait Sumber Daya Alam (SDA) yang harus dilindungi dan tidak dijual mentah (tanpa diolah terlebih dahulu).
"Jika bauksit langsung diubah menjadi aluminium, maka dapat memberikan penambahan nilai ekspor yang lebih dibandingkan dijual dalam kondisi mentah. Pengelolaan SDM seperti ini menjadi lebih bijak dan semakin baik, sehingga kesejahteraan masyarakat dapat tercapai," kata Sutarmidji.