Kayong Utara (ANTARA) - Balai Taman Nasional Gunung Palung (TANAGUPA) melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui kemitraan konservasi dan peningkatan usaha ekonomi masyarakat di sekitar kawasan di Desa Matan Jaya, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara, Kalbar dengan membentuk kelompok perajin BESTI (Bakul Ecopolybag Seringgit Tanagupa Inovatif) .
“Kelompok pengrajin anyaman di Desa Matan Jaya ini bernama BESTI dan merupakan kelompok yang tergolong baru dibentuk meskipun inisiasinya sudah cukup lama. Yang menarik dari kelompok ini adalah semua anggotanya adalah ibu-ibu, sehingga isu mengenai gender menjadi salah satu kekuatan dari kelompok ini," kata Kepala Balai Tanagupa, M. Ari Wibawanto saat berkunjung ke Desa Matan Jaya dan melakukan pertemuan kelompok pengrajin anyaman bambu. Rabu (27/07).
Kemitraan konservasi dilaksanakan pada masyarakat yang memanfaatkan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) di zona tradisional. Untuk kelompok masyarakat di sekitar kawasan yang tidak terdapat zona tradisional, kegiatan pemberdayaan masyarakat dilaksanakan melalui kegiatan peningkatan usaha ekonomi sebagaimana yang dilakukan di Desa Matan Jaya.
Upaya peningkatan usaha ekonomi di Desa Matan Jaya dilaksanakan dengan membentuk kelompok usaha masyarakat sesuai dengan potensi yang ada. Keberadaan bambu dan kemampuan ibu-ibu dalam menganyam mendasari dibentuknya kelompok pengrajin anyaman bambu di, Dusun Seringgit, Desa Matan Jaya.
"BESTI adalah salah satu dari sekian banyak kelompok binaan Balai TANAGUPA. Pendampingan yang kami lakukan tidak hanya melulu kepada kelompok yang anggotanya bapak-bapak, tetapi juga ibu-ibu (perempuan). BESTI ini merupakan salah satu kelompok binaan Balai TANAGUPA yang semua anggotanya adalah ibu-ibu,” tambah Ari.
Dalam kunjungan ke Desa Matan Jaya, Kepala Balai TANAGUPA berkesempatan menghadiri pertemuan kelompok pengrajin anyaman bambu. Kelompok tersebut sedang melaksanakan penyusunan Rencana Pelaksanaan Program (RPP)/RKT untuk lima tahun ke depan.
Hadir dalam pertemuan tersebut, Plh. Kepala SPTN Wilayah II Teluk Melano, Kepala RPTN Matan, Koordinator Fasilitator dan anggota RPTN Matan.
Plh. Kepala SPTN Wilayah II Teluk Melano, M. Denny Rosadi menyampaikan jika kelompok BESTI memiliki proses cukup lama untuk membentuk kelompok di Desa Matan Jaya tersebut.
Selain itu, teman-teman di resort juga menurutn ya sangat berperan dalam pembentukan kelompok BESTI.
“Perwakilan dari kelompok ini juga sudah kami kirim untuk ikut pelatihan ecopolybag di Sukadana dan kami kenalkan dengan pengurus Dekranasda Kabupaten Kayong Utara,” ujar Denny.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala RPTN Matan, Wawan Setiawan, menyampaikan bahwa keberadaan kelompok BESTI merupakan wujud dari upaya pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan TANAGUPA.
“Ecopolybag yang sudah dihasilkan oleh kelompok BESTI berjumlah ±7.235 buah, telah terjual dan dibeli oleh mitra Balai TANAGUPA yaitu Yayasan ASRI, untuk kegiatan Rehabilitasi di kawasan TANAGUPA,” kata Wawan.
Hasil penjualan ecopolybag tentunya memberikan tambahan pendapatan bagi anggota kelompok BESTI sehingga kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan sudah dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.
Tanagupa bentuk kelompok pengrajin BESTI
Minggu, 31 Juli 2022 15:57 WIB