Kapuas Hulu (ANTARA) - Angin puting beliung menerjang rumah betang Suku Dayak Taman di Desa Sibau Hilir Kecamatan Putussibau Utara, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Jumat malam.
Meskipun tidak ada korban jiwa, peristiwa yang terjadi Jumat, pukul 19.30 WIB itu mengakibatkan atap di lima bilik rumah betang mengalami kerusakan cukup serius.
"Tidak ada korban jiwa, tetapi atap rumah betang rusak akibat angin puting beliung," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas Hulu Gunawan kepada ANTARA, di Putussibau, Jumat malam.
Diketahui, rumah betang atau rumah panjang merupakan rumah khas Suku Dayak yang ada di Kalimantan.
Gunawan mengatakan BPBD Kapuas Hulu akan melakukan peninjauan ke lokasi kejadian dan segera mendata kerugian warga akibat angin puting beliung.
Atas kejadian itu, dia mengimbau seluruh masyarakat Kapuas Hulu untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir, angin puting beliung, dan tanah longsor.
Ia mengatakan saat ini kondisi cuaca sangat ekstrem, angin kencang disertai curah hujan cukup tinggi, bahkan mengakibatkan sejumlah wilayah di Kapuas Hulu saat ini sedang dilanda banjir.
Oleh sebab itu, katanya, masyarakat harus waspada dan siaga. Para camat dan kepada desa harus selalu melaporkan perkembangan kondisi di daerahnya masing-masing.
Diketahui angin puting beliung juga terjadi di kawasan Bandara Supadio Pontianak dan di Siantan Hilir Pontianak Utara yang mengakibatkan rumah warga rusak.
Sementara itu, bencana banjir yang melanda 75 desa di 13 kecamatan di Kabupaten Kapuas mengakibatkan 4.647 rumah dan 370 fasilitas umum terendam banjir sehingga 13.301 kepala keluarga dengan 42.903 jiwa terdampak banjir.