Pontianak (ANTARA) - Bupati Landak periode 2017-2022 Karolin Margret Natasa mengajak masyarakat agar dapat memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk menanam sayur maupun budidaya ternak seperti budidaya Lele terpal.
Karolin mengungkapkan bahwa dirinya juga saat ini sedang menggeluti budidaya Lele terpal, karena budidaya Lele terpal sangat cocok untuk dilakukan pada lahan rumah yang menganggur, karena budidaya tersebut tidak perlu tempat yang begitu besar ataupun luas.
“Manfaatkan lahan pekarangan rumah dengan budidaya Lele terpal, karena selain bisa untuk konsumsi pribadi hasil panen ikan Lele ini juga bisa dijual. Dan untuk memasarkan lele juga tidak begitu sulit, lumayankan bisa menambah pendapatan rumah tangga,” ungkap Karolin di Ngabang, rabu (23/11/22).
Cara budidaya ikan lele bagi pemula pun tidaklah rumit karena benih Lele itu sendiri mudah didapat dan mudah perawatannya. Asalkan Anda tekun dan serius ketika melakukannya, dan yang terpenting budidaya Lele terpal pemeliharahannya yang benar seperti mengelola ari, pakan ikan dan antisipasi hama.
Karolin menjelaskan bahwa Kabupaten Landak merupakan daerah yang tidak memiliki wilayah perairan yang luas, sehingga kebutuhan untuk protein dari hewani hanya bisa didapat melalui sumber yang terbatas seperti ikan air tawar maupun ternak.
“Nah, kita perairan di Kabupaten Landak sangat kecil sehingga untuk memenuhi kebutuhan protein itu sangat tergantung dari luar. Untuk mari masyarakat Kabupaten Landak bisa mengembangkan budi daya lele terpal terutama di Desa, agar dapat mencukupi protein bagi anak-anak kita,” jelas Karolin.
Karolin yang berlatar belakang seorang dokter ini menerangkan bahwa ikan lele memiliki nutrisi yang tidak bisa disepelekan, karena ikan lele terdapat beberapa nutrisi seperti kalori, lemak, protein, natrium, vitamin B12, selenium, fosfor, tiamin, kalium, kolesterol, asam lemak omega-3 dan asam lemak omega-6.
"Selain rendah kalori dan natrium, ikan lele dikemas dengan protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral. Oleh karena itu, ikan lele adalah menu sehat yang bisa dikonsumsi siapa saja, mulai dari bayi, anak-anak, ibu menyusui, ibu hamil, orang dewasa, dan lansia," terang Karolin.