Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo memerintahkan PSSI membuat peta biru transformasi sepak bola nasional usai Ketua Umum PSSI Erick Thohir bertemu Presiden FIFA Gianni Infantino di Doha, Qatar.
Ketua Umum Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir menyampaikan sepulangnya dari Doha, Qatar, ia melaporkan hasil pertemuan tersebut dan membawa surat dari Presiden FIFA kepada Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jumat siang.
"Membaca surat tersebut, Presiden menginstruksikan saya dua hal. Satu, segera membuat peta biru transformasi sepak bola nasional, seperti waktu disampaikan ketika saya menjadi Ketua PSSI," kata Erick saat memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat.
Erick menjelaskan bahwa instruksi Presiden sangat jelas setelah membaca surat dari FIFA tersebut, yakni transformasi sepak bola dan negosiasi kepada FIFA agar Indonesia tidak dikenakan sanksi terberat, yakni tidak berkompetisi dalam kejuaraan mana pun di tingkat dunia, seperti tahun 2015.
Presiden menginginkan agar peta biru transformasi sepak bola segera diselesaikan dengan target jangka panjang hingga tahun 2045.
Dalam peta biru itu, Erick diminta memaparkan target yang ingin dicapai ketika Indonesia diperkirakan menjadi negara dengan perekonomian keempat atau kelima terbesar dunia dengan jumlah penduduk 280 juta orang yang 55 persennya adalah anak muda.
"Apakah tetap jago kandang atau memang ada prestasi lainnya di luar negeri? Itu lah kenapa Bapak Presiden mendorong ini sebagai bahan untuk bernegosiasi dengan FIFA," kata Erick.
Erick menambahkan bahwa peta biru transformasi sepak bola ini menjadi bahan bagi Indonesia untuk bernegosiasi dengan FIFA.
Negosiasi ini bertujuan agar Indonesia tidak dikenakan sanksi terberat dari FIFA, yakni dikucilkan dari persepakbolaan dunia.