Pontianak (ANTARA) - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) Muhammad Syarifuddin Budi mengatakan media menjadi jembatan untuk membangun pola komunikasi positif dalam menghasilkan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang positif dan bertanggung jawab.
"Penting bagi media untuk menentukan dan memilih aktor politik yang akan ditunjukkan pada masyarakat yang menjadi pemilih dalam pemilu," kata MS Budi saat ditemui di Pontianak, Selasa.
Dia mengatakan kehadiran media adalah satu di antara aspek penting dalam sosialisasi pemilu, karena masyarakat menjadikan media sebagai salah satu acuan dalam menentukan pilihannya.
"Di sisi lain kita perlu kerja sama antar peserta Pemilu 2024 untuk melahirkan calon-calon yang menempati kursi eksekutif dan legislatif dengan integritas yang optimal," katanya lagi.
Dia melanjutkan, dengan integritas calon yang optimal akan mencerminkan pola komunikasi pihak yang mewakili dan diwakili secara sehat.
Oleh karena itu, menurut dia untuk melahirkan politisi yang jujur perlu dipastikan hadirnya pemilih cerdas yang bisa dibentuk melalui simbiosis komunikasi antar peserta dan penyelenggara pemilu yang dijembatani oleh media tersebut.
Dia pun berharap agar media dapat melahirkan "aktor" (orang yang berperan) dalam dunia perpolitikan yang memungkinkan penyelenggara, peserta, dan pemilih untuk mendukung lahirnya Pemilu 2024 yang jujur dan adil.
"Karena media merupakan ruang strategis bagi kami untuk memastikan seluruh orang yang terlibat di Kalbar merasa dan ikut bertanggung jawab untuk menciptakan pemilu yang jujur, adil, dan bertanggung jawab," kata dia.
Sementara terkait persiapan dan tahapan pelaksanaan Pemilu 2024, KPU Kalbar kini sedang melakukan verifikasi administrasi perbaikan dokumen persyaratan bakal calon peserta Pemilu 2024. Proses ini berlangsung sejak 10 Juli hingga 6 Agustus mendatang.