Pontianak (ANTARA) - Warga binaan pemasyarakatan (WBP) Rutan Kelas II A Pontianak siap memasok cabai ke pasar untuk tekan inflasi dari hasil budidaya yang dilakukan dibalik jeruji besi tersebut.
"Kami sangat mendukung kegiatan budidaya cabai di Rutan sebagai contoh positif dari pelayanan kemandirian yang sukses. Ini adalah bukti bahwa kesalahan masa lalu tidak harus menentukan masa depan seseorang. Dengan kesempatan yang tepat dan kerja keras, siapa pun dapat berubah,” ujar Kepala Rutan Kelas II A Pontianak, Raja M. Ismael Novadiansyah di Pontianak, Senin.
Ia mengatakan di balik tembok Rutan juga terdapat sebuah kisah luar biasa tentang perubahan dan harapan. WBA telah mengubah masa hukuman mereka menjadi kesempatan yang tak ternilai dalam dunia pertanian.
"Hari ini dengan bangga mereka merayakan panen pertama 300 pohon cabai yang siap untuk dipasarkan," papar dia.
Menurutnya, hal itu merupakan kisah yang menginspirasi, masa lalu yang kelam telah digantikan oleh masa depan yang berkilau. WBP yang sebelumnya mungkin terpisah dari keluarga sekarang telah menemukan arti baru dalam berkebun dan kerja keras mereka.
"Mereka bersatu untuk merawat kebun cabai yang sekarang menjadi sumber kebanggaan mereka, " jelas dia.
Menurutnya, kebun cabai ini tidak hanya tentang panen, tetapi juga tentang pembinaan yang sejati. Ini adalah bukti bahwa semua individu, terlepas dari masa lalu mereka, memiliki potensi untuk berubah dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat.
Keluarga WBP dan masyarakat sekitarnya sangat antusias untuk mendukung panen perdana ini. Cabai yang dihasilkan memiliki berkualitas dan memberikan harapan akan masa depan yang lebih baik bagi WBP.
"Panen cabai dari Rutan Pontianak bukan hanya tentang tumbuh subur, tetapi juga tentang memberikan harapan dan inspirasi kepada semua orang. Ini adalah kisah tentang perubahan dan bukti bahwa setiap orang memiliki potensi untuk mengubah hidupnya dan menjadi aset bagi masyarakat untuk turut serta aktif dalam pembangunan dan pengentasan kemiskinan.
Terkait kondisi inflasi, berdasarkan hasil pemantauan BPS gabungan 3 kota IHK di Kalimantan Barat pada Agustus 2023 terjadi deflasi mtm sebesar 0,31 persen atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 116,53 pada Juli 2023 menjadi 116,16 pada Agustus 2023.
Komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi yoy pada Agustus 2023, antara lain: bensin, rokok kretek filter, beras, bawang putih, daging ayam ras, telur ayam ras, bahan bakar rumah tangga, daging babi, solar, dan mobil.