Tanjung Selor (ANTARA) - Pangsa ekonomi Provinsi Kalimantan Utara triwulan II 2023 mencapai 8,67 persen terhadap perekonomian Pulau Kalimantan, atau lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya mencapai 8,02 persen.
“Perekonomian Kalimantan Utara triwulan II 2023 tumbuh positif meskipun sedikit termoderasi ketimbang dengan triwulan sebelumnya,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara, Wahyu Indra Sukma di Tarakan, Selasa.
Adapun pangsa ekonomi terbesar Pulau Kalimantan adalah Kalimantan Timur 47,14 persen, disusul Kalimantan Selatan 16,15 persen, Kalimantan Barat 16,01 persen, Kalimantan Tengah 12,04 persen dan Kaltara 8,67 persen.
"Termoderasi kinerja perekonomian triwulan II 2023 terutama disebabkan oleh lapangan usaha pertambangan," katanya.
Pangsa pertambangan merupakan yang terbesar dalam struktur perekonomian Kalimantan Utara pada triwulan laporan yang mencapai 35,10 persen.
Perlambatan pada lapangan usaha pertambangan terutama bersumber dari penurunan permintaan batu bara dari sejumlah negara tujuan ekspor utama, khususnya Tiongkok sejalan dengan masih belum pulihnya kinerja industri manufaktur negara tersebut.
Di sisi lain, tetap positifnya kinerja PDRB Kalimantan Utara dari sisi lapangan usaha terutama didorong oleh kinerja sektor konstruksi yang mengalami pertumbuhan cukup signifikan didukung oleh terus berlanjut pembangunan Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) di Tanah Kuning, Kabupaten Bulungan.
Kegiatan ini kembali digelar pada triwulan II 2023 termasuk berlanjut pembangunan infrastruktur dasar seperti pelabuhan jetty, gedung pengelola kawasan, dan dormitory.
Kaltara jika dilihat dari PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) pada triwulan II 2023 tercatat tumbuh positif 5,01 persen secara tahunan, namun melambat dari capaian triwulan sebelumnya sebesar 5,31 persen.
Secara spasial, capaian tersebut mencatatkan PDRB Kalimantan Utara berada pada peringkat kedua provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di wilayah Kalimantan pada triwulan II 2023, hanya lebih rendah dari Provinsi Kalimantan Timur yang tumbuh sebesar 6,84 persen.
“Di sisi lain, capaian tersebut sedikit lebih rendah dari capaian nasional sebesar 5,17 persen,” kata Wahyu.