Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia memiliki banyak aset senilai Rp11 triliun yang perlu dioptimalkan agar bisa memberikan nilai tambah ekonomi.
“Aset kita sekarang nilainya Rp11 triliun. Itu sebagian besar sebetulnya masih bisa dioptimalkan dari sisi nilai tambahnya dan peran terhadap kondisi perekonomian,” kata Sri Mulyani saat kegiatan Malam Penganugerahan The Asset Manager 2023 oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) di Jakarta, Selasa.
Menkeu mengatakan aset merupakan salah satu sumber pembangunan bagi suatu negara. Sementara dengan kondisi global saat ini, banyak negara yang memiliki keterbatasan sumber aset.
Hal berbeda berlaku bagi Indonesia. Sri Mulyani mengatakan Indonesia memiliki banyak sumber daya yang memadai untuk bisa dimanfaatkan sebagai sumber pembangunan.
Untuk itu, Menkeu menekankan pentingnya upaya meningkatkan kemampuan mengelola aset, salah satunya melalui pembiayaan kreatif atau creative financing.
“Tidak hanya bekerja keras untuk mendapatkan aset, tapi kita juga harus bekerja keras untuk membuat aset yang sudah kita miliki bisa menimbulkan manfaat ekonomi, nilai tambah, dan meningkatkan revenue untuk memelihara aset menjadi lebih baik,” jelas Sri Mulyani.
Bendahara Negara menjelaskan pengalamannya saat kunjungan kerja di berbagai negara beberapa waktu lalu. Ia melihat banyak negara yang memanfaatkan gedung-gedung tua mereka menjadi tempat dengan nilai ekonomi, baik untuk kegiatan bisnis, wisata, maupun kegiatan lainnya.
Menkeu berharap Indonesia bisa mencontoh perilaku tersebut agar aset-aset negara dapat makin tertata sehingga bisa menjadi salah satu sumber penggerak perekonomian.
“Menurut saya, ciri dari peradaban suatu negara yaitu mampu untuk menggunakan, memanfaatkan, dan meningkatkan nilai-nilai asetnya,” ujar Menkeu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menkeu: Aset negara perlu dioptimalkan untuk beri nilai tambah