Jayapura (ANTARA) -
PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat meminta masyarakat agar memperhatikan jarak aman kembang api dengan jaringan tegangan menengah (JTM), untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan pada malam pergantian tahun.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat Budiono dalam siaran pers, di Jayapura, Minggu, mengatakan menjelang momen pergantian tahun, berbagai kemeriahan perayaan akan marak dilakukan seperti budaya pesta kembang api.
"Melihat hal itu, kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati saat menyalakan kembang api dengan memperhatikan jarak aman serta posisi dengan jaringan kelistrikan yang ada di lingkungan sekitar," katanya.
Menurut Budiono, hal itu penting diingatkan untuk menghindari potensi gangguan listrik yang dapat berimbas kepada pelayanan kelistrikan.
"Jarak aman yang ditentukan ini wajib ditaati oleh seluruh masyarakat," ujarnya pula.
Dia menjelaskan apabila dilanggar, berbagai potensi bisa terjadi di antaranya yaitu korsleting hingga ledakan.
"Kami juga terus berkomitmen untuk terus menjaga keandalan kelistrikan di seluruh Tanah Papua," katanya lagi.
Pihaknya juga berbagai upaya melakukan mitigasi dalam memastikan suplai listrik ke pelanggan dilakukan khususnya pada momen siaga dalam Tahun Baru 2024.
"Selain itu, pemasangan Alat Peraga Kampanye (APK) untuk Pemilu 2024 mendatang berupa baliho, bendera hingga umbul-umbul juga perlu diperhatikan jaraknya dengan jaringan listrik," ujarnya lagi.