Pontianak (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Barat (Kalbar) mencatat daerah itu pada tahun 2023 mengalami inflasi tahunan sebesar 2,02 persen.
"Secara tahunan, inflasi gabungan tiga kota di Kalbar mencapai 2,02 persen, lebih tinggi dibanding inflasi tahunan November 2023 yang sebesar 2,01 persen namun lebih rendah dibandingkan inflasi tahunan Desember 2022 yang sebesar 6,30 persen," ujar ujar Kepala BPS Kalbar, Muh Saichudin di Pontianak, Selasa.
Ia merinci bahwa tiga kota IHK di Kalbar yang mengalami inflasi yakni Singkawang, Sintang dan Pontianak. Masing-masing mengalami inflasi tahunan sebesar 1,74 persen, 2,02 persen dan 2,09 persen.
"Sedangkan untuk Desember 2023, terjadi inflasi month to month (mtm) sebesar 0,56 persen dan inflasi year to date (ytd) Desember 2023 sebesar 2,02 persen," jelas dia.
Menurutnya, sejumlah peristiwa yang membuat Kalbar mengalami inflasi di antaranya tingginya permintaan moda transportasi udara karena momen Natal 2023, Tahun Baru 2024, cuti bersama dan liburan sekolah. Hal itu menyebabkan kenaikan harga tiket pesawat .
Kemudian permintaan meningkat menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, kenaikan pakan dan bibit ayam ras (DOC) yang ikut mendorong peningkatan harga daging ayam ras .
"Tidak kalah penting ada juga pengaruh peningkatan curah hujan mempengaruhi penurunan produksi sayuran," ucap dia.
Untuk penyumbang utama inflasi bulanan di antaranya adalah komoditas daging ayam ras, angkutan udara, dan kangkung dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,1375 persen, 0,0912 persen dan 0,0641 persen.
"Sedangkan untuk penyumbang utama inflasi tahunan di antaranya adalah komoditas beras, rokok kretek filter dan angkutan udara dengan andil masing-masing sebesar 0,4478 persen, 0,2684 persen dan 0,2314 persen," ucap di.
Baca juga: Pj Wako Pontianak komitmen kendalikan inflasi - penanganan stunting
Baca juga: Kalbar terapkan strategi 4K untuk kendalikan laju inflasi
BPS Kalbar catat inflasi pada 2023 sebesar 2,02 persen
Selasa, 2 Januari 2024 17:38 WIB