Kabupaten Bandung (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan ke seluruh nasabah Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) binaan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) untuk memanfaatkan dana pinjaman yang diberikan sebaik mungkin dan hanya untuk kepentingan modal usaha.
“Saya titip agar setiap mendapatkan pembiayaan dari PNM, entah Rp5 juta, entah Rp10 juta, gunakan 100 persen semuanya untuk modal usaha, untuk modal kerja. Setuju? Harus 100 persen semuanya digunakan,” kata Presiden saat memberi pesan kepada ribuan nasabah penerima program Mekaar di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu.
Presiden juga meminta ke para nasabah untuk berhati-hati mengelola uang pinjaman yang sudah dipercayakan kepada mereka agar tidak tergiur membelanjakan dana tersebut untuk kepentingan pribadi.
“Baru kalau dapat keuntungan Rp2 juta atau Rp1 juta, itu yang ditabung.Tabung hingga terkumpul, baru ibu-ibu mau beli sepeda motor silahkan. Tapi dari keuntungan, bukan dari pokok pinjaman,” kata dia.
Lebih lanjut, ia menyebut apabila nasabah sudah terbiasa membelanjakan uang hasil pinjaman untuk keperluan pribadi, maka uang pinjaman itu tidak terasa cepat habis dan akan membelanjakan barang lain.
“Karena yang namanya membawa uang pinjam itu enak banget, pas menerima enak banget, benar. Jangan sampai pulang dari PNM dapat Rp10 juta, lihat tetangga TV-nya baru, mulai tergoda untuk membeli,” katanya.
Menurut dia, para nasabah PNM merupakan pihak yang dipercaya mendapatkan pinjaman tanpa agunan untuk modal usaha sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga.
“Ibu-ibu pinjam ke PNM memakai agunan ? Coba Rp10 juta, Rp15 juta, Rp8 juta, ibu-ibu tidak memakai agunan, siapa yang berani meminjamkan uang Rp244 triliunan dan tanpa agunan, hanya PNM,” kata Presiden.
Selain itu, Presiden juga mengungkapkan saat ini jumlah pinjaman yang disalurkan melalui program Mekaar binaan PNM terus tumbuh secara signifikan.
Menurut Jokowi, hingga saat ini jumlah yang tersalur oleh seluruh nasabah sudah mencapai Rp244 triliun dari jumlah awal pada tahun 2015 sekitar Rp800 miliar.
“Kemudian saya ingat 2015 itu yang disalurkan baru Rp800 miliar itu sudah gede banget, Rp800 miliar. Sampai sekarang ini, tadi Pak Direktur sudah menyampaikan, sudah tersalur Rp244 triliun rupiah,” katanya.