Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat terus mempercepat langkah menuju digitalisasi penuh di seluruh pemerintah daerah dengan target 100 persen pada 2025.
"Kami mendukung penuh upaya Bank Indonesia dalam menggencarkan penggunaan QRIS bagi masyarakat karena ini juga mendukung Pemerintah Kalbar menerapkan 100 persen digital pada kegiatan pemerintahan di tahun 2025 mendatang," kata Penjabat Gubernur Kalimantan Barat Harisson di Pontianak, Senin.
Ia menekankan pentingnya transformasi digital sebagai bagian dari upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam berbagai aspek pelayanan publik.
"Dengan target 100 persen digital pada tahun 2025, kami berharap seluruh pemerintah daerah di Kalbar dapat memanfaatkan teknologi digital secara maksimal, termasuk dalam hal transaksi keuangan melalui QRIS. Ini adalah langkah nyata untuk mendukung percepatan dan perluasan digitalisasi di Kalbar," katanya.
Ia mengajak seluruh masyarakat Kalbar untuk berpartisipasi aktif dalam proses digitalisasi ini dengan mulai menggunakan QRIS dalam kehidupan sehari-hari.
Ia menjelaskan penggunaan QRIS tidak hanya memudahkan transaksi, tetapi juga mendukung inklusi keuangan di daerah.
"Bayangkan ibu-ibu bisa bertransaksi tanpa membawa dompet, cukup dengan ponsel saja. Ini adalah kemudahan yang harus kita manfaatkan," katanya.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) terus mendorong penerapan teknologi digital di berbagai sektor, termasuk di pemerintahan dan layanan publik.
Harisson menyebutkan saat ini gaji ASN di Provinsi Kalbar dan seluruh kabupaten/kota sudah disalurkan melalui bank, sebagai bagian dari upaya menuju digitalisasi penuh.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalimantan Barat Nur Asyura Anggini Sari menjelaskan bahwa Pekan QRIS Nasional 2024 yang diselenggarakan serentak oleh 46 kantor perwakilan Bank Indonesia di seluruh Indonesia, bertujuan mempercepat adopsi pembayaran digital di masyarakat.
"QRIS yang diciptakan pada tahun 2019 kini sudah berusia lima tahun dan terus berkembang pesat. Kami berharap Pekan QRIS ini dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap pentingnya pembayaran digital," katanya.
Ia mengatakan pelaksanaan Pekan QRIS Nasional ini bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun Ke-79 Republik Indonesia, sehingga menjadi momen yang tepat untuk memperkuat komitmen menuju digitalisasi penuh di seluruh tanah air, khususnya di Kalimantan Barat.
"Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan masyarakat, Kalbar optimis dapat mencapai target 100 persen digitalisasi pada tahun 2025, menjadikan provinsi ini sebagai contoh sukses dalam penerapan teknologi digital di Indonesia," katanya.