Jenewa (ANTARA) - Otoritas Austria pada Minggu (15/9) menyatakan provinsi timur laut Lower Austria sebagai daerah bencana, setelah seorang petugas pemadam kebakaran tewas.
Selain itu, satu korban jiwa masing-masing dilaporkan di Polandia dan Rumania, sehingga jumlah orang yang tewas akibat hujan deras dan banjir yang disebabkan oleh Badai Boris di Eropa Tengah dan Timur naik menjadi tujuh orang.
Gubernur Lower Austria, Johanna Mikl-Leitner, mengumumkan status daerah bencana itu dalam konferensi pers di Sank-Polten pada Minggu pagi. Ia menyatakan bahwa "situasinya terus memburuk karena hujan deras di seluruh negeri."
“Kita sedang menghadapi situasi ekstrem yang belum pernah terjadi sebelumnya,” ujar gubernur provinsi tersebut.
Institut Pusat Meteorologi dan Geodinamika Austria (ZAMG) memprediksi hujan tambahan sebesar 60 liter per meter persegi dalam beberapa jam ke depan, sementara kemungkinan banjir diperkirakan berlanjut di seluruh negara tersebut.
Mikl-Leitner mengonfirmasi kematian seorang petugas pemadam kebakaran saat bertugas dalam operasi banjir di Lower Austria.
Sejak Jumat (13/9), tingkat air di beberapa sungai Austria meningkat secara drastis. Lower Austria mengalami kondisi terparah. Menurut otoritas setempat, di wilayah itu banyak sungai kecil sudah meluap akibat hujan deras.
Departemen pemadam kebakaran di beberapa kota di Lower Austria, di utara Wina, melaporkan bahwa para petugas harus menyelamatkan orang-orang yang terjebak di rumah mereka pada malam antara Jumat dan Sabtu.
Departemen pemadam kebakaran juga menyebutkan bahwa mereka kerap menggunakan perahu karet untuk melakukan upaya penyelamatan.
Pada beberapa kota, penduduk yang tinggal di jalan-jalan dekat aliran sungai diminta untuk meninggalkan rumah mereka.
Penetapan status daerah bencana di Lower Austria memberikan wewenang tambahan kepada otoritas setempat, antara lain memerintahkan evakuasi.
Dua jalur kereta bawah tanah di Wina sebagian ditutup sebagai tindakan pencegahan.
Situasi di sepanjang sungai Kamp dan Krems, yang mengalir ke Sungai Danube, menjadi sangat berbahaya.
Pemasok energi Austria, EVN, menjelaskan bahwa bendungan Ottenstein di Kamp, yang hampir penuh, bisa meluap dalam waktu 24 jam. Keadaan itu, sekali lagi dapat menyebabkan aliran sungai di bagian bawah meluap, menurut EVN.
Sementara itu, Polandia melaporkan korban pertama akibat banjir.
Menurut juru bicara kepolisian setempat, korban adalah seorang pria yang tewas di Desa Krosnovice, dekat Klodzko, sebuah kota bersejarah di wilayah Silesia Bawah. Polisi mengatakan mereka tidak dapat mengevakuasi jenazah karena desa tersebut terendam banjir.
Klodzko, kota kecil berpenduduki 26.000 orang, terletak sekitar 100 kilometer (62 mil) di selatan Breslau (Wroclaw), di tepi Sungai Neisse Timur, anak sungai Oder.
Situasi di sana memburuk pada malam hari. Pada pagi hari, ketinggian air Neisse Timur mencapai 6,65 meter. Juru bicara departemen pemadam kebakaran setempat mengatakan bahwa ketinggian air normal biasanya hanya sekitar satu meter.
Perdana Menteri Polandia Donald Tusk kembali mengimbau masyarakat untuk mematuhi perintah evakuasi dari otoritas setempat dan pergi ke tempat-tempat aman terdekat tepat waktu.
"Situasinya dramatis di banyak tempat," ujar Tusk.
Karena banjir, perusahaan kereta api Polandia, PKP, telah menghentikan layanan kereta ke Republik Ceko.
Perusahaan milik negara itu mengumumkan di X bahwa layanan kereta antarkota dari Ceko ke Polandia akan dibatalkan hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Kereta dari Polandia dihentikan di stasiun terakhir sebelum mencapai perbatasan Republik Ceko.
Sementara itu, Ceko juga mengalami banjir parah. Sedikitnya empat orang hilang, menurut laporan media setempat.
Di Opava dan kota-kota lain di perbatasan dengan Polandia, ribuan orang dievakuasi dari rumah mereka ke tempat aman. Seluruh pemukiman terendam air. Tanah longsor memutus akses ke kota pegunungan Mala Upa dari dunia luar.
Di Ceko barat daya, bendungan Husinec di kaki pegunungan Hutan Bohemia meluap akibat banjir. Ketinggian banjir tertinggi terjadi di Sungai Elbe di Litomerice.
Lebih dari 250.000 rumah tangga di seluruh negara itu mengalami pemadaman listrik. Karena tanah menjadi lunak, banyak pohon tumbang ke jalur listrik.
Sementara itu, korban jiwa akibat banjir besar di Rumania meningkat menjadi lima orang. Satu korban lagi dilaporkan pada Minggu.
Menurut kantor berita Rumania, Mediafax, jumlah korban jiwa di Rumania meningkat menjadi lima, yaitu dilaporkan dari Pechea, Draguseni, Costache Negri, dan Slobozia Conachi. Namun, kantor berita itu tidak memberikan informasi lebih lanjut.
Pada Sabtu (14/9), badan penanggulangan bencana setempat melaporkan empat kematian di kabupaten Galati dan Vaslui. Sekitar 5.000 rumah rusak di wilayah yang paling terdampak di negara itu.
Sumber: Anadolu